Orang-Orang Binong dan Cerita-Cerita yang Dijahit dari Kampung Wisata Rajutnya

Hal tersebut mesti disoroti. Pasalnya, meskipun sudah memasuki era digitalisasi, menurutnya, Kampung Wisata Rajut Binong memiliki potensi ekonomi. Mereka tidak melupakan akar budaya sendiri.

“Tidak menghilangkan budaya dan potensi lokal. Jadi budaya lokal itu dilestarikan. Itu harus bisa dijaga di tengah arus wisata digital. Pelestarian budaya. Tiga hal menjadi tantangan bagi pengelola maupun pemerintah daerah. Infrastruktur, pemasaran dan tidak menghilangkan budaya,” sarannya.

Dia menerangkan, kampung wisata itupun dapat menjelma sebagai wisata edukasi. Terlebih kunjungan para wisatawan saat ini masih didominasi orang-orang yang penasaran. “Di sana ada proses merajut dalam hal pembuatan produk. Jadi tidak sedikit mereka ingin belajar merajut di sana, jadi bisa lebih dikuatkan eduwisata,” terangnya.

BERWISATA: Antusias para siswa SMP Mahatma Gandhi School Jakarta saat menjalani pelatihan merajut di Kampung Wisata Binong, Kota Bandung, Kamis (24/10) (Nizar/Jabar Ekspres)
BERWISATA: Antusias para siswa SMP Mahatma Gandhi School Jakarta saat menjalani pelatihan merajut di Kampung Wisata Binong, Kota Bandung, Kamis (24/10) (Nizar/Jabar Ekspres)

BI Jabar dan West Java Tourism-nya

Ada sebanyak 540 wisata alam, 277 wisata budaya dan 342 desa wisata di Jawa Barat (Jabar). Sektor pariwisata menjadi sumber pertumbuhan potensial. Bank Indonesia (BI) Jabar melihat bahwa hal tersebut perlu terus dikembangkan sampai optimal.

West Java Tourism Talk (WJTT) merupakan salah satu peran BI Jabar dalam mengoptimalkan setiap potensi pariwisata. Bahkan pada tahun ini, WJTT secara berkala berhasil diselenggarakan sampai lima volume.

Mulai dari membahas tentang Tren Pariwisata di Jawa Barat Tantangan dan Peluang Wisata di Jawa Barat, Strategi Menjaring Wisatawan ke Jawa Barat, Strategi dan Inovasi untuk Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim di Jawa Barat, hingga Pengembangan Objek Wisata Berbasis Air dan Peran Digitalisasi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar menilai, kawasan pariwisata perlu untuk menjaga stabilitas pengembangan Quality Tourism. Perlu difokuskan untuk mendatangkan wisman dari kelas menengah-atas, high spender, dan length of stay-nya lebih lama.

“Jawa Barat, kita punya bayak daerah desa wisata. Jawa Barat menawarkan potensi yang banyak dinikmati. Ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan,” ungkap Muslimin dalam diskusi Peran dan Potensi Bank Indonesia dalam Memperkuat Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi di Jawa Barat, di Kota Bandung, pada Jumat (4/10).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan