JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), saat ini terus melakukan optimalisasi terhadap daya tampung Tempat Pembuang Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti.
Pasalnya berdasarkan informasi yang didapat, saat ini untuk daya tampung TPA Sarimukti, kondisinya kian mengkhawatirkan sebab dari 5 zona yang ada, kini hanya 1 zona yang masih efektif untuk digunakan.
Maka dari itu, agar TPAS Sarimukti ini dapat tetap digunakan, Pemprov Jabar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengaku akan segera mengoptimalisasi perluasan lahan untuk daya tampung sampah yang dikirim dari wilayah Kabupaten/Kota di Bandung Raya.
BACA JUGA: Fakta Baru Kasus Penipuan Dealer Motor di Padalarang, Isi Mediasi Terungkap
“Ini targetnya tahun depan (2025) rampung. Jadi optimalisasi sebesar 6,3 hektar ini, kami akan menyiapkan lahan yang secara lingkungan diharapkan sudah mengikuti kaidah yang ditetapkan sebagai lahan sanitary landfill (pengolahan sampah),” ujar Sekretaris DLH Jabar, Helmi Gunawan, saat dikonfirmasi, Kamis (31/10).
Tak hanya sebagai sanitary landfill, Helmi mengatakan perluasan lahan ini dilakukan agar TPAS Sarimukti tetap bisa menampung hingga TPPAS Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung beroperasi.
“Perluasan lahan ini juga, bisa diperuntukkan untuk menampung sampai TPPAS Legok Nangka digunakan. Nah sekarang kondisinya itu sedang land clearing (proses pembersihan) sebelum cut and fill (kontruksi),” katanya.
BACA JUGA: Peran Penting PAFI Buru Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Meski begitu, sambil menunggu perluasan lahan di TPAS Sarimukti rampung, Helmi meminta kepada masyarakat khususnya yang berada di Bandung Raya untuk tetap melakukan pemilahan dan pengurangan sampah dari hulu.
“Jadi skenario pengurangan di hulu harus tetap berjalan. Karena kalau tidak dilakukan pembatasan, Di tahun 2026 (daya tampung Sarimukti) bisa habis. pungkasnya
Sebelumnnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menyebut bahwa kondisi TPAS Sarimukti diprediksi akan mengalami overload di akhir 2024 nanti.
BACA JUGA: DAM Perkuat Edukasi Keselamatan Berkendara di Jalur Nagreg
Hal ini kata Herman, dapat terlihat dari lahan yang tersisa dan jumlah kiriman sampah ke Sarimukti yang setiap harinya mencapai sekitar 3000 meter kubik.