PAFI Bantul Bantu Lansia Yang Memiliki Penyakit Kronis

JABAR EKSPRES – Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi semakin menjadi perhatian serius di kalangan lansia di Kabupaten Bantul. Bertambahnya usia sering kali disertai dengan menurunnya fungsi tubuh dan meningkatnya risiko terkena penyakit kronis. Diabetes dan hipertensi, dua kondisi yang paling umum, membutuhkan perawatan jangka panjang dan pengelolaan yang teliti.

Di sinilah peran apoteker menjadi sangat penting. Dengan memberikan layanan farmasi yang tepat, edukasi yang efektif, dan kolaborasi dengan keluarga serta layanan kesehatan lainnya, apoteker dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia yang mengalami penyakit kronis.

Melanasir pafikabbantul.org, Bantul, seperti banyak wilayah lain di Indonesia, menghadapi peningkatan angka penyakit kronis di kalangan lansia. Pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan diet tinggi gula atau garam menjadi beberapa faktor penyebab tingginya prevalensi diabetes dan hipertensi. Lansia dengan kondisi ini sering kali memerlukan pengobatan rutin dan pemantauan yang intensif untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, atau stroke.

Sebagai tenaga kesehatan, apoteker di Kabupaten Bantul memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan penyakit kronis. Pengelolaan yang efektif tidak hanya memperpanjang umur harapan hidup, tetapi juga secara signifikan meningkatkan kualitas hidup para lansia.

BACA JUGA: PAFI Manokwari Bantu Masyarakat Dapatkan Akses Obat-Obatan

Peran Apoteker dalam Layanan Farmasi Berfokus pada Lansia

Apoteker di Kabupaten Bantul dituntut untuk lebih dari sekadar menyiapkan dan memberikan obat. Mereka menjadi konsultan kesehatan yang mampu memberikan informasi mendetail tentang penggunaan obat yang benar dan memastikan bahwa pasien lansia memahami pentingnya mengikuti jadwal pengobatan.

Sebagai contoh, dalam pengelolaan diabetes, apoteker memberikan instruksi tentang cara menggunakan insulin, cara mengontrol kadar gula darah, dan memberikan saran tentang pola makan yang sesuai. Begitu pula pada hipertensi, apoteker tidak hanya meresepkan obat antihipertensi, tetapi juga memberikan panduan tentang pola makan rendah garam dan cara memantau tekanan darah secara rutin di rumah.

Melalui interaksi langsung dengan pasien, apoteker dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat, membantu menghindari efek samping, serta meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Pelayanan ini tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada aspek pencegahan yang sangat krusial bagi para lansia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan