JABAR ESKSPRES – Puluhan konsumen beramai-ramai menggeruduk dealer motor Honda Amarta di Jalan Raya Padalarang no 528, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Senin, 28 Oktober 2024 kemarin.
Mereka meminta pihak dealer motor Honda Amarta bertanggungjawab. Pasalnya, puluhan orang tersebut merasa tertipu karena motor yang dibeli secara tunai tak kunjung diantarkan oleh pihak dealer.
Salah seorang konsumen, Herman (27) mengatakan, alasan kedatangannya bersama puluhan korban lainnya untuk meminta iktikad baik dari pihak dealer motor Honda Amarta.
“Betul kemarin saya dan 49 orang korban lainnya datang ke dealer ini. Kami menuntut kepada management untuk memulangkan uang pembelian unit sepeda motor karena kami belinya cast, semua yang kesini rata-rata bayarnya cash macem-macem unitnya,” kata Herman dikonfirmasi, Selasa (29/10/2024).
BACA JUGA: Sempat Disinggung Pemprov Jabar Soal Kenaikan Ritase Sampah, Pemkot Bandung Sebut Naik Turun
Menurutnya, kerugian yang dialami oleh dirinya dan 49 orang lainnya diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. Oleh karena itu, ia meminta dealer Honda Amarta Padalarang segera memulangkan uang para konsumen sesuai kesepakatan awal.
“Kami semua bayar cash tanpa dicicil tapi unit tidak dikirim terus. Kami meminta uang kami kembali,” katanya.
“Saya beli motor Honda Scoopy warna putih. Sudah hampir 3 bulan belum dikirim, saya transaksi awalnya sudah lunas semua, seminggu saya tanya barang kenapa enggak di kirim alasannya surat jalannya, unit motornya mah ada,” tambahnya.
Selama hampir 3 bulan itu, Herman sedikitnya sudah dua kali menanyakan keberadaan unit motor yang sudah dibelinya. Namun pihak dealer motor Honda Amarta Padalarang tak memberikan tanggapan, hingga akhirnya para konsumen geram dan menggeruduk dealer tersebut.
BACA JUGA: Intip Upaya ASIH Majukan Pelaku UMKM di Jabar, Ini Bocorannya
“Awalnya saya kira hanya saya saja yang begini ternyata ada banyak korbannya. Awal ketahuan banyak korbannya itu dari group facebook, disitu kami dan para korban sepakat untuk menggeruduk dealer motor Honda Amarta,” jelasnya.
Selain Herman, Bagus (32) salah seorang konsumen asal Kecamatam Padalarang juga menjadi korban dealer motor tersebut. Ia menyebut, oknum kepala cabang dealer Amarta yang diduga melakukan penggelapan uang nasabah.