JABAR EKSPRES – Debat ketiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi kali ini menyoroti peran serta dan keterlibatan pemuda di kota Cimahi. Berdasarkan data tahun 2023, lebih dari 30 persen populasi warga Cimahi adalah pemuda.
Kelompok usia 15-19 tahun berjumlah 48.238 jiwa, usia 20-24 tahun mencapai 49.373 jiwa, usia 25-29 tahun tercatat sebanyak 49.629 jiwa, dan usia 30-34 tahun sebanyak 47.236 jiwa.
Meski begitu, menurut analisis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbang) Kota Cimahi, peran serta pemuda dalam pengambilan keputusan dan pembangunan kota pada tahun 2024 masih tergolong rendah.
Baca Juga:Debat Publik Calon Wali Kota Cimahi Dihiasi Interupsi, Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 1 Soroti Pelanggaran AturanAtasi Antrian Panjang, PTPN IV Lakukan Langkah Strategis Pasca Kerusakan Pabrik Swasta di Banten
“Kalau bicara soal pemuda, indikatornya adalah seberapa besar hibah yang diberikan kepada organisasi kepemudaan ini,” ujar Dikdik saat debat publik di Aula TNI Mulyono, Gedung FISIP Lantai 4, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Minggu (27/10/2024).
Dikdik juga menambahkan bahwa mereka memiliki program khusus untuk membangun Gedung Pemuda. Selain itu, paslonnya akan mengembangkan keterampilan teknologi digital (upskill), rencana induk kepemudaan, serta agenda aksi kepemudaan daerah.
“Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Kang Bilal untuk memfasilitasi anak muda dalam proses pengambilan kebijakan?” tanya Adhitia.
Menanggapi pertanyaan tersebut, calon Wali Kota nomor urut 3, Bilal Insan Muhammad Priatna, menegaskan pentingnya peningkatan layanan publik dalam pemberdayaan pemuda.
