Rencana solidifikasi itu dilakukan mengingat sulitnya menangani faba yang tercecer.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin, menegaskan selain mengungkap pelaku, pihaknya juga tengah menyiapkan sejumlah langkah penanganan untuk menekan pencemaran lingkungan udara yang berdampak kepada masyarakat di sekitar lokasi.
“Penanganan agar tidak mencemari lingkungan, langkah selanjutnya kami akan menutup limbah tersebut dengan material semen sehingga terjadi pengerasan. Penanganan ini diambil agar material FABA tak lari ke mana-mana mencemari lingkungan serta menebar polusi udara,” katanya.
Berdasarkan hasil pengecekan DLH Bandung Barat, limbah batu bara yang memenuhi Jalan Irigasi tersebar di beberapa titik dengan estimasi jumlah volume tumpukan mencapai 10 meter kubik. Hasil penelusuran, Limbah ini telah dibuang ke tempat itu selama 2 bulan terakhir dan baru dilaporkan oleh masyarakat pada kamis kemarin.
“Karena jumlahnya banyak. Tahap pertama kita rencana solidifikasi jalan terdampak limbah sepanjang 305 meter. Rencananya langkah penanggulangan ini, mudah-mudahan ada yang bantu pembiayaanya,” papar Idad.
Langkah lain, DLH Bandung Barat telah berkoordinasi dengan unsur kewilayahan dan masyarakat setempat agar melaporkan kesehatannya ke Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi terdampak. Supaya apabila ada warga terpapar dampak limbah segera bisa ditangani.
“Kami juga akan lakukan uji baku mutu kualitas air sumur terdekat, antisipasi adanya pencemaran air,” bebernya. (Wit)