BIJB Kertajati, menurutnya, membawa multipiler effect terhadap perkembangan desa di berbagai bidang yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Mulai dari sektor pariwisata, perdagangan, hingga industri kreatif berbasis desa,” sebut Bey
Bey mengatakan, semenjak beridirinya Bandara Kertajati, kondisi perekonomian di wilayah Ciayumajakuning semakin meningkat.
Di wilayah itu terdapat 1.421 desa, sebanyak 1.032 di antaranya sudah bertipikal perkotaan dan 380 masih perdesaan.
‘’Desa dengan tipikal perkotaan inilah yang diharapkan bisa bermitra dengan BIJB Kertajati dan mengambil ceruk pasar,’’ ujar Bey.
Potensi ini harus dimaksimalkan dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, serta para pemangku kepentingan di tingkat desa.
Dengan begitu akan lahir program – program kreatif desa dengan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengoptimalisasi fungsi BUMDes maka perlu ada penguatan dalam tata kelola. Jika ini dilakukan disetiap desa, niscaya akan mengangkat keberadaan UMKM di wilayah desa itu sendiri.
‘’Nah nantinya Bumdes dan UMKM bisa mengambil peran untuk berkolaborasi bersama di Bandara Kertajati,’’ ujarnya. (yan).