Universitas Telkom Gelar SWASTAMITA 2024, Wujudkan Harmoni Antara Warisan Budaya dan Inovasi

JABAR EKSPRES  – Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Telkom menggelar pameran karya dan pagelaran busana tahunan yang dikenal sebagai Swastamita 2024 di Cornerstone, Paskal Hyper Square, Kota Bandung, Sabtu (26/10).

Mengangkat tema Samanvaya, Shadow of Heritage, acara ini menampilkan berbagai karya mahasiswa yang mencerminkan proses pengembangan gagasan, kreativitas, dan karakter masing-masing.

SWASTAMITA merupakan sebuah acara yang terdiri dari serangkaian kegiatan, termasuk pra-event, pameran dan fashion show.

Dosen Koordinator Pelaksana SWASTAMITA 2024, Tiara Larissa, menjelaskan bahwa acara ini merupakan inisiatif tahunan dari mahasiswa.

“Kegiatan ini adalah acara yang diadakan setiap tahun dan merupakan inisiatif dari anak-anak Telkom sendiri. Kami memiliki jurusan Kriya Tekstil dan Fashion, dan setiap tahun mahasiswa sangat antusias untuk memamerkan karya-karya mereka,” ujarnya saat ditemui.

Tiara juga menambahkan bahwa acara ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018, dengan tujuan untuk menghargai karya mahasiswa dan memberikan platform bagi mereka.

Tiara menyebut, kegiatan ini tidak hanya terbatas pada pameran karya, akan tetapi terdapat serangkaian pra-event, termasuk Beauty Class dan workshop yang bertujuan memberikan pengetahuan tambahan kepada peserta.

“Kami berusaha memperluas jangkauan acara ini dan selama tiga tahun terakhir, kami banyak bekerja sama dengan media partner dan sponsor untuk meningkatkan visibilitasnya,” jelasnya.

Ketua Pelaksana Swasmitha 2024, Haya Aqilla, menjelaskan bahwa pameran ini menampilkan karya dari mahasiswa Studio 7 (matkul) yang diberikan oleh dosen dan tugas akhir.

“Tujuan acara ini adalah untuk merayakan kelulusan mahasiswa dan menampilkan karya mereka. Karya yang dipamerkan telah melalui proses seleksi oleh dosen, sehingga kami yakin kualitasnya,” ungkapnya.

Haya menambahkan, tema Shadow of Heritage dipilih untuk menggambarkan hubungan antara budaya dan inovasi.

“Kami ingin mahasiswa mengambil inspirasi dari warisan budaya Indonesia dan mengembangkannya dalam karya mereka. Karya yang ditampilkan seolah-olah menciptakan bayangan dari warisan tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Sigit Ramadhan, Ketua Prodi Kriya Tekstil dan Fashion, menekankan pentingnya publikasi hasil karya mahasiswa.

“Salah satu tujuan utama dari acara ini adalah untuk mempublikasikan hasil karya mereka. Selain dari kuliah dan tugas akhir, ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan portofolio yang bisa bermanfaat ketika mereka memulai karir atau brand sendiri,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan