JABAR EKSPRES – Komitmen pengurangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, saati ini dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin belum dilakukan secara maksimal oleh Kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya.
Terutama di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Bey menyebut dua wilayah tersebut hingga saat ini masih sering menambah pengiriman sampah ke TPA Sarimukti.
“Kami sudah ingatkan kepada Kabupaten/Kota di Cekungan Bandung (Bandung Raya) terutama Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang pengirimannya itu harusnya berkurang (ke TPA), tapi malah menambah dan semakin bertambah,” ucapnya saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Sabtu (26/10).
Untuk diketahui, komitmen pengurangan kiriman sampah dari Bandung Raya ini dilakukan, sebab kondisi TPA Sarimukti kini kian mengkhawatir.
Terlihat dari data jumlah pembuangan sampah yang dihimpun, kini telah mencapai 1.750 ton per hari, melebihi batas yang ditetapkan, yakni di 1.000 ton per hari
Sehingga dengan hal ini, Bey mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan terus mengevaluasi khususnya komitmen dari Kabupaten/kota di Bandung Raya terkait pengurangan sampah ke Sarimukti.
“Komitmen dari pemerintahnya (Pemda) sudah, tapi kan bukan tidak sesuai, karena harus sosialisai juga ke masyarakat, dan Itu perlu waktu. Jadi kami minta seminggu ini (untuk evaluasi) terutama Kabupaten Bendung dan Kota Bandung,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bey menuturkan, pihaknya juga akan terus menekankan kepada masyarakat agar terus melakukan pengolahan sampah dari rumah sebelum dibuang ke TPS maupun TPA.
“Yang paling penting itu adalah pengolahan sampah dari rumah itu kuncinya sebetulnya. Tapi kan kita belum terbiasa, karena dari dulu kan kita selalu diajarkan buang sampah itu pada tempatnya. Padahal harusnya buang sampah yang non organik saja ke tempat sampah itu, dan yang organiknya kita olah di rumah,” pungkasnya
SWahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat (Jabar), menyebut bahwa sampai saat ini Kota Bandung masih menjadi wilayah terbesar dalam penyumbang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Bahkan berdasarkan data yang dimilikinya, Manajer Divisi Pendidikan Walhi Jabar, Jefry Rohman menyebut bahwa persoalan sampah di Sarimukti saat ini, 70 persen diantaranya disebabkan oleh Kota Bandung.