Filosofi TONGKAT SINWAAR, Motivasi Meraih Kehormatan Dalam Hidup

JABAR EKSPRES – Sebuah pesan penting dan inspirasi dari syahidnya salah seorang mujahid pembebasan Palestina yaitu Syaikh Yahya Sinwaar, saya lebih senang menyebutnya dengan Abah Sinwaar karena mengingatkan saya kepada Abah saya yang perawakan badannya mirip dengan Abah Sinwaar.

Dunia sudah menyaksikan bagaimana luarbiasanya perjuangan Abah Sinwaar semasa hidup dan bagaimana hebatnya beliau di detik-detik akhir perjuangannya membela kehormatan Al Aqshoo, membela kehormatan kita semua yang mengaku sebagai Ummat Rosuululloh Muhammad SAW.

Dalam sebuah adegan pertempuran yang tidak seimbang antara Abah Sinwaar dan tiga orang pejuang lainnya dengan sepasukan Zionis Israel dengan persenjataan yang lengkap dan tank baja canggih.

baca juga : Refleksi Satu Tahun Agresi: INH Serukan Solidaritas untuk Palestina

Dengan sebuah tembakan rudal berkekuatan dahsyat yang diarahkan ke rumah yang dijadikan barikade oleh Abah Sinwaar dan tiga mujahid lainnya, menyebabkan kehancuran luar biasa dan menyebabkan tiga orang mujahid yang menyertai Abah Sinwaar syahid seketika sementara Abah Sinwaar mengalami luka parah dan tangan kanannya terputus.

Dengan susah payah Abah Sinwaar masih bisa membuat turniket dari kawat besi yang cukup tebal untuk menghentikan pendarahan pada tangannya, yang hal itu beliau lakukan dengan duduk di sebuah sofa karena ternyata kaki beliaupun mengalami luka berat setelah sebelumnya beliau sempat melemparkan dua buah granat tangan kepada pasukan Zionis Israel yang mengejarnya.

Dalam keadaan duduk tersebut, datanglah sebuah drone Zionis Israel yang sengaja diterbangkan untuk memeriksa keadaan didalam rumah tersebut setelah ditembak dengan rudal dan memeriksa siapa saja yang ada didalamnya yang melakukan perlawanan.

Dan kita semua menyaksikan bagaimana Abah Sinwaar dengan sisa-sisa tenaga yang terakhir beliau masih sempat melempar drone tersebut dengan sebilah TONGKAT yang dipegangnya yang tadinya beliau gunakan sebagai tumpuan berjalan menuju sofa karena kakinya terluka berat.

Dan akhirnya, beliau syahid setelah ditembaki oleh sniper dari tank Zionis Israel yang tepat mengenai dahi kiri beliau dan beberapa bagian tubuh depanya, artinya beliau memang menghadapi tembakan itu dengan penuh keberanian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan