JABAR EKSPRES – Platform C3 Intelligence AI disebut sebagai pengganti aplikasi Grapix AI namun ternyata masih banyak korban yang beralih dan mempertanyakan keamanannya.
sebagai skema Ponzi yang hanya memanfaatkan pengguna demi keuntungan cepat. Hindari untuk berinvestasi dan biarkan webnya sepi peminat.
Deskripsi Artikel: Artikel ini mengulas peringatan terkait C3 Intelligence AI, sebuah platform investasi yang diduga menggunakan skema Ponzi. Dengan banyaknya bug, tidak adanya fitur penarikan kripto, dan sistem yang tidak transparan, platform ini dianggap sebagai jebakan bagi pengguna yang berharap mendapat keuntungan cepat.
Baru-baru ini, ramai perbincangan di media sosial tentang sebuah platform investasi bernama C3 Intelligence AI yang ditengarai sebagai skema Ponzi. Banyak pengguna memperingatkan agar tidak melakukan deposit atau investasi di platform ini. Sejumlah pengguna bahkan mengimbau masyarakat untuk menjauh dan tidak tergiur dengan janji-janji keuntungan besar yang ditawarkan.
Salah satu keluhan yang sering disampaikan adalah mengenai keamanan dan transparansi platform tersebut. Berdasarkan informasi yang beredar, web ini masih memiliki banyak bug, termasuk fitur-fitur penting yang seharusnya ada di sebuah platform investasi, seperti mekanisme penarikan dana.
“Exchange kripto bahkan tidak ada,” ungkap seorang pengguna di grup diskusi daring.
Baca Juga: Mainkan Game Penghasil Saldo Dana 2024, Cek-in Harian Dapat Rp2.000 Minium Penarikan Rp1.000, Sudah Ada Bukti WD!
Selain itu, ada juga dugaan bahwa C3 Intelligence AI dikelola oleh pihak dari dalam negeri. Platform ini dianggap tidak memenuhi standar sebagai investasi jangka panjang, terlebih karena proses pendaftaran tidak memerlukan kode OTP atau verifikasi keamanan lain yang lazim ditemukan di platform sejenis. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa situs ini tidak bisa diandalkan untuk investasi yang aman.
Beberapa pengguna juga mencatat bahwa meskipun membeli produk yang dijual di C3 Intelligence AI, keuntungan hanya berlangsung selama lima hari. Setelah itu, keuntungan akan terkikis oleh berbagai potongan yang membebani pengguna.
“Setelah lima hari, profit yang diperoleh pun habis oleh potongan-potongan, sama saja buang-buang uang,” kata salah satu pengguna yang telah mencoba platform ini.