JABAR EKSPRES – Berkendara jarak jauh dengan sepeda motor memerlukan konsentrasi tinggi serta kesiapan fisik yang optimal. Banyak masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi utama, baik untuk bekerja, sekolah, maupun aktivitas sehari-hari. Namun, satu hal yang sering kali diabaikan adalah risiko microsleep, yaitu kondisi di mana seseorang tertidur sejenak tanpa disadari. Bahaya ini sangat mengancam keselamatan, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan raya.
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma menjelaskan, “Microsleep biasanya terjadi akibat kelelahan yang berlebihan, terutama saat menempuh perjalanan jauh atau pada waktu tertentu, seperti malam hari. Kondisi ini membuat tubuh pengendara tertidur secara tiba-tiba selama beberapa detik. Meski singkat, dampaknya bisa sangat fatal. “
BACA JUGA: Menjaga Kenyamanan dan Keamanan Berkendara dengan Teknik dan Postur yang Tepat
Sebagai contoh, pada kecepatan 40 km/jam, jika pengendara mengalami microsleep selama dua detik, mereka sudah menempuh jarak sekitar 22,2 meter tanpa menyadarinya. Dalam jarak sejauh itu, banyak potensi bahaya yang bisa muncul, seperti kendaraan lain, lubang, atau benda tak terduga di jalan.
Risiko microsleep dapat diperburuk oleh kelelahan fisik, kurang tidur, dan kebiasaan berkendara di malam hari, di mana tubuh cenderung lebih mudah mengantuk. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk memahami risiko kelelahan dan segera mengambil langkah pencegahan sebelum hal-hal berbahaya terjadi. Tanda awal tubuh memasuki fase microsleep meliputi mata yang berat, sering menguap, dan kesulitan menjaga fokus. Jika mengalami gejala-gejala ini, sangat dianjurkan untuk segera berhenti dan beristirahat.
BACA JUGA: Penting Untuk Ojol, Ini Tips Aman Berkendara untuk Pengemudi Ojek Online
Mengatasi rasa kantuk saat berkendara bukan hanya soal minum kopi atau minuman berenergi, karena ini bukan solusi jangka panjang. Cara terbaik adalah dengan mencari tempat istirahat yang memadai dan tidur sejenak untuk memulihkan energi serta konsentrasi.
“Untuk menghindari microsleep, penting untuk beristirahat secara teratur setiap dua jam saat melakukan perjalanan jauh, guna menjaga fokus tetap prima. Selain itu, pastikan untuk selalu menggunakan perlengkapan keselamatan, mematuhi batas kecepatan, dan mengutamakan #Cari_Aman di setiap perjalanan,” ujar Ludhy.