Penilaian Double Materiality Assessment dilakukan dengan dukungan Universitas Gadjah Mada yang difokuskan pada dampak finansial dari isu keberlanjutan.
eFishery memiliki mandat untuk meningkatkan kehidupan pembudidaya melalui akuakultur, dan memperkuat peran teknologi dalam menunjang ketahanan pangan.
Sementara itu, CEO Center of Center of Governance, Environmental, Social and Governance Studies (CEGSS), Universitas Airlangga Prof. Iman Harymawan mengatakan, perusahaan harus merumuskan nilai dan tujuan dengan menerapakan langkah strategi.
‘’Ini bukan sekadar tentang menjadi pemenang terbesar di pasar; melainkan tentang mengambil tanggung jawab dan menciptakan dampak positif dalam setiap tindakan yang diambil,’’ ujar Iman.
Dia menilai, sebagai unicorn, sejauh ini eFishery menunjukkan komitmen kuat terhadap inisiatif sosial, terutama melalui program ‘Kasih, Bayar Nanti’ (Kabayan).
‘’Inisiatif ini memberikan akses pendanaan penting bagi pembudidaya lokal, mendukung pertumbuhan akuakultur berkelanjutan dan mendorong inklusi ekonomi,’’ ujarnya.
Selain itu, dari sisi kinerja sosial dan lingkungan eFishery adalah contoh praktik terbaik dalam tanggung jawab perusahaan.
‘’Eshiery telah memberikan dampak nyata pada pertumbuhan ekonomi dan sosial lokal,” tutup Prof Iman. (yan).