JABAREKSPRES – Perusahaan teknologi akuakultur eFishery memberikan laporan perdana hasil kinerjanya untuk edisi ketiga.yang memiliki tujuan berkelanjutan.
CEO & Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, publikasi dari laporan ini merupakan komitmen praktik bisnis akuakultur berkelanjutan.
‘’Ini merupakan pencapaian signifikan perusahaan selama setahun terakhir,’’ ujar Gibran dalam keterangannya, (22/10/2024)
Sebagai pelopor dalam bisnis akuakultur berbasis teknologi, eFishery memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan profesionalisme.
Laporan Keberlanjutan eFishery memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja perusahaan dari periode 1 Januari hingga 31 Desember 2023.
Dalam laporan dipaparkan mengenai strategi keberlanjutan, indikator kinerja kunci, dan keselarasan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
‘’eFishery berkomitmen untuk selalu transparan dalam menjalankan operasi dan rantai pasok, serta mengajak semua pemangku kepentingan untuk terlibat dalam upaya akuntabilitas,’’ tutur Gibran.
Laporan disusun sesuai standar global termasuk Global Reporting Initiative (GRI) dan International Financial Reporting Standards (IFRS).
‘’Perusahaan akan selalu berkomitmen untuk praktik tata kelola perusahaan yang baik dan keuangan berkelanjutan,’’ ujarnya.
Gibran mengatakan, laporan memiliki 12 tujuan keberlanjutan jangka panjang dan skor ESG yang merinci pencapaian perusahaan.
Capaian perusahaan meliputi aspek lingkungan dan sosial dengan output memberikan dampak serta kontribusi lebih untuk pembudidaya dan masyarakat.
Sejauh ini, eFishery telah memberikan bantuan kepada 100,000 kelompok pembudidaya yang diberikan sampai pada 2030 nanti.
Bantuan diberikan dengan nilai 100 juta dolar program pembiayaan pembudidaya sampai pada 2030.
Persuahaan juga memiliki target jangka panjang untuk membantu mengurangi risiko kelaparan bagi lebih dari 1 juta masyarakat pada 2050 nanti.
Gibran menyebutkan, sepanjang 2023, pendapatan eFishery mencapai Rp10,8 triliun. Sedangkan penyaluran lebih dari Rp 653 miliar kredit pembiayaan melalui program Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti).
Selain itu, kerangka keberlanjutan eFishery telah berkembang pesat melalui kolaborasi dengan mitra riset.
Perjalanan dari laporan ini dimulai dengan early assessment berdasarkan empat standar yang dibandingkan dengan perusahaan global dan indeks ranking terkemuka.
‘’Kami membandingkan dengan perusahaan global seperti Bloomberg, Refinitiv, Corporate Knights, S&P, dan Sustainalytics,’’ ujar Gibran.
Menurutnya, Benchmark eFishery sendiri mencakup Produk Makanan, Perangkat Lunak dan Layanan, serta Ritel Makanan yang dilakukan oleh CESGS.