JABAR EKSPRES – Beredarnya video yang menampilkan kegiatan kampanye calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis di Lakbok, dalam rangka Pilkada serentak tahun 2024, telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Dalam video tersebut, pemilih kotak kosong diibaratkan sebagai penghuni rumah atau gedung kosong yang disamakan dengan setan, yang menimbulkan kontroversi dan ketidakpuasan di kalangan publik.
Menanggapi situasi ini, Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Ciamis, Asep Devi Tristiana, mengajak semua pihak untuk tidak menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dalam konteks Pilkada serentak tahun 2024, khususnya di Kabupaten Ciamis.
“Kami sangat menyesalkan penggunaan narasi yang tidak etis ini. Penting bagi kita untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan saling menghargai dalam berpolitik,” ungkap Asep, Senin 21 Oktober 2024.
BACA JUGA: Chelsea Aurelia: Nyaris Cetak Triple-Double, Bawa Smak 1 Lolos ke Final DBL Bandung
GPI Ciamis menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan dengan kontestan mana pun, melainkan berfokus pada prinsip Amar Makruf Nahyi Mungkar, yang mengajak masyarakat untuk berbuat baik dan mencegah kemungkaran.
“Kami akan mengambil langkah hukum terkait dugaan penistaan agama Islam jika pihak yang terlibat dalam video tersebut tidak melakukan langkah rekonsiliasi,” tegasnya.
Asep juga mengingatkan masyarakat untuk menjalani proses Pilkada dengan cara yang santun dan penuh kegembiraan. “Mari kita jaga kondusivitas dan saling menghargai atas pilihan masing-masing. Pilkada adalah momen demokrasi yang seharusnya dirayakan dengan penuh rasa tanggung jawab,” katanya.
BACA JUGA: Simak 4 Langkah Mengembalikan Saldo Grapix Ai yang Tiba-Tiba Hilang!
GPI Ciamis berharap agar semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam Pilkada 2024 dengan cara yang positif dan konstruktif. “Sehingga tercipta suasana yang harmonis dan damai di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Beredarnya video tersebut berkenaan dengan acara kampanye calon Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di wilayah Lakbok. Dalam video yang beredar di media sosial berdurasi 42 detik itu memperlihatkan seorang pria menyampaikan bahwa memilih kotak kosong sama dengan memilih rumah kosong yang dihuni oleh setan.
Adanya fenomena kotak kosong sendiri dalam Pilkada Kabupaten Ciamia lantaran, hanya ada satu paslon tunggal yang mendaftar ke KPU Ciami. Yakni paslon Herdiat Sunarya dan Yana D Putra. Paslon itu menguras habis dukungan dari seluruh Parpol di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (CEP)