Selain mengolah limbah ternak, warga kampung itu juga telah bersepakat untuk menjalankan praktik-prakti menjaga lingkungan. Mulai dari memilah sampah rumah tangga yang kemudian sampah organiknya dijadikan kompos. Hingga praktik untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Bantu Posyandu dan Pendidikan
Buah kegigihan Uus dan rekan-rekannya itu ternyata juga menyentuk sektor kesehatan maupun pendidikan di Desa Tarumajaya. Di sektor kesehatan misalnya, keuntungan dari penjualan kopi itu juga disalurkan untuk kebutuhan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Mulai dari untuk membeli sarana dan prasarana kesehatan, hingga untuk kebutuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). “Kami peruntukkan juga bagi posyandu. Untuk PMT atau beli perlengkapan,” ucap Uus.
Uus melanjutkan, pihaknya juga menginisiasi pelaksanaan pendidikan keagamaan di RW-nya. Karena saat itu akses untuk sekolah khusus tersebut belum ada. Sedikit banyak, program pendidikan itu akan membantu warga.
Di sisi lain, sarana pendidikan di Desa Tarumajaya sendiri belum banyak. Ada SD Negeri di desa itu, tapi sarana dan prasarananya belum maksimal. Apalagi saat diterjang gempa beberapa waktu lalu, sebagian ruang kelas SD itu retak. Sementara untuk akses sekolah yang lebih tinggi misal SMP atau SMA, pelajar juga butuh perjalanan jauh. Mobil pikap yang berlalu lalang mengangkut pelajar di kawasan itu adalah pemandangan biasa. Itu membantu perjalanan pelajar untuk pulang – pergi ke sekolah.(son)