Kopi Ikut Tingkatkan Perekonomian Warga
Gerakan penghijauan dengan menanam kopi yang dilakukan Uus dan rekan-rekanya ternyata berdampak panjang. Tidak hanya menjaga keasrian sumber mata air tapi juga mampu meningkatkan perekonomian.
Kopi yang ditanam itu tumbuh subur sehingga buahnya bisa dipanen. “Sudah panen 2 kali,” tutur Uus.
Pria berambut pendek itu melanjutkan, sekali panen bisa menghasilkan sekitar 1,5 ton biji kopi basah. Kopi itu kemudian diolah warga yang kemudian menjadi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Untuk 1 kilogram kopi kering itu butuh 8 kilogram kopi basah, tinggal dihitung hasilnya,” cetusnya.
Uus menjabarkan, kopi itu diolah menjadi berbagai produk. Misalnya kopi roaster yang dikemas dengan nama Sapoci Coffee. Kopi itu dipasarkan dengan kemasan 100 gram atau 250 gram. “Harganya Rp 35-75 ribu,” sambungnya.
Uus menambahkan, produk lain adalah dijual biji kopi kering. Lalu warga juga membangun kedai kopi di salah satu sudut objek wisata desa. Itu menyajikan produk kopi yang bisa langsung dinikmati di tempat.
Produk-produk dari kopi itu tentu memiliki nilai ekonomi. Sehingga sedikit banyak bisa menambah penghasilan masyarakat yang mengolahnya.
Biogas dari Kotoran Sapi
Perjuangan Uus dan rekannya untuk menjaga lingkungan tidak hanya berhenti di penghijauan. Mereka juga bergerak untuk mengolah limbah ternak warga.
Uus menceritakan, tidak sedikit warga Desa Tarumajaya yang juga memiliki ternak sapi perah. Sapi-sapi itu tentu menghasilkan limbah. Salah satunya dari kotoran hewan herbivora tersebut.
Jika dibiarkan begitu saja, limbah tersebut akan menggangu lingkungan. Mulai dari pencemaran udara dari baunya, hingga merusak air jika dibuang ke saluran air.
Berbekal ilmu yang dimiliki, Uus kemudian berinovasi untuk membangun biogas dari kotoran ternak itu. Upaya itu berhasil. Kini biogas dari setiap satu kandang ternak di Desa Tarumajaya bisa dimanfaatkan untuk dua rumah. Termasuk rumah Uus yang ikut memanfaatkan biogas untuk memasak.
Produk lain yang dihasilkan dari pengolahan limbah ternak itu adalah pupuk cair. Sebagai masyarakat yang warganya banyak bertani maka hadirnya pupuk cair juga cukup diminati.