Menurutnya, kawasan-kawasan yang rentan bencana perlu mendapat perhatian ekstra, terutama dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang.
Uka juga mengungkapkan bahwa BPBD berkoordinasi secara aktif dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menyebarkan informasi mengenai kesiapsiagaan bencana.
BACA JUGA: Website Masih Aktif, Benarkah Grapix AI Hanya Gangguan Sementara atau Benar-benar Sudah SCAM?
“Kami bekerja sama dengan pemerintah desa untuk memberikan pelatihan dan edukasi langsung kepada masyarakat. Selain itu, koordinasi dengan pihak desa juga dilakukan agar informasi mengenai kebencanaan ini bisa disebarluaskan secara lebih efektif,” ungkapnya.
Langkah ini, kata Uka Suska, diharapkan bisa meminimalkan dampak bencana jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang Pilkada.
Sebagai langkah tambahan, BPBD mengajak masyarakat untuk lebih mengenali tanda-tanda alam dan potensi bencana yang ada di lingkungan sekitar mereka.
BACA JUGA: Bawaslu Akui Informasi Pelanggar Pilkada Numpuk, tapi Minim Bukti dan Pelapor
“Penting bagi masyarakat untuk mengetahui tanda-tanda awal dari bencana, seperti kenaikan debit air yang tiba-tiba, retakan tanah, atau angin yang bertiup lebih kencang. Pengetahuan semacam ini bisa menjadi bekal untuk mengurangi risiko terjadinya korban jiwa maupun kerugian materi,” imbuhnya.
Uka berharap bahwa sosialisasi ini bisa membuat masyarakat lebih siap menghadapi Pilkada tanpa kekhawatiran terganggu oleh bencana.
“Kami semua berharap agar pada tanggal 27 November nanti, pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bandung berjalan lancar tanpa ada hambatan dari bencana alam. Tentu saja, harapan kita adalah keselamatan dan kesuksesan pelaksanaan Pilkada tersebut,” tutupnya.