“Ritase pun masih normal. Itu dengan kondisi semua (tidak ada penumpukan sampah) di TPS dan jalan. Termasuk di titik-titik objek vital, kemudian sampah sesuai rute masih diangkut. Masih normal, kita mencoba untuk pengolahan sampah mandiri,” imbuhnya.
Adapun saat ini pihaknya tengah fokus menekan ritase sampah harian yang dikirim ke TPA Sarimukti. Hal tersebut diharapkan rampung sebelum 1 Desember 2024. DLH Kota Bandung bakal menargetkan pengurangan dari menjadi 140 ritase per hari.
BACA JUGA: Tangan Terbuka Parlemen bagi Pemerintah Mewujudkan Indonesia Maju
Salman merincikan, sementara itu Kota Bandung per hari mengirimkan 172 ritase sampah ke TPA Sarimukti. Apabila diakumulasikan ke dalam tonase, angka ritase itu menyentuh 993 ton sampah.
“Nah Kota Bandung diharapkan 140 ritase per hari. Maka kita harus mengurangi 32 rit per hari. Kita coba petakan potensi ritase dari beberapa sektor terutama beberapa wilayah klaster,” rincinya.
“Kami akan mendorong TPS3R itu. Harapan bisa mengolah satu ton per hari. Sehingga berdampak ke tonase harian. Nah dua TPST di Nyengseret dan Tegallega harapan bisa beroperasi di Oktober ini. Harapan kami bisa berjalan,” tutupnya.