Khawatir Tercemar, Warga Bandung Barat Tolak Keberadaan Limbah Batu Bara yang Dibuang Sembarangan

JABAR EKSPRES – Warga Kampung Rongga, RW 06 Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan keberadaan material diduga limbah batu bara yang dibuang di wilayah itu.

Mereka khawatir keberadaan limbah yang diduga berasal dari batu bara tersebut mencemari lingkungan Kampung Rongga.

Salah seorang warga, Suprianto (63) menerangkan, limbah diduga berasal dari batu bara itu menunpuk di Jalan Irigasi kampungnya. Bahkan, material tersebut sebagian sudah diuruk di jalan.

“Warga sudah merasakan dampak dari keberadaan material yang diduga limbah batu bara itu,” katanya kepada wartawan, Kamis (17/10/2024).

BACA JUGA: WD di Aplikasi Grapix AI, Sudah Bisa Penarikan Dana Belum? Member Mulai Cemas Aplikasi Gejala SCAM

Apalagi saat turun hujan, dikatakan Suprianto, air yang mengalir terlihat menjadi berwarna hitam. “Terus kalau gak hujan debu limbahnya cukup tebal. Jadi ke anak-anak menyebabkan flu dan radang tenggorokan,” tambahnya.

Wilayah yang dijadikan pembuangan limbah tersebut, lanjut dia merupakan kawasan pertanian. Menurutnya kawasan tersebut dijadikan pembuangan limbah sudah sekitar dua bulan lalu.

“Awalnya, hampir setiap hari dump truk mengangkut limbah-limbah itu yang membuat warga semakin khawatir,” katanya.

“Kegiatannya sudah dua bulan. Setiap harinya selalu ada sekitar 15 sampai 16 kali angkut. Kalau yang buangnya kurang tau dari mana dan siapa,” sambungnya.

BACA JUGA: NV Gold Aplikasi Penghasil Uang, Apakah Terbukti Aman atau Penipuan Berkedok Investasi?

Padahal, kata dia, warga Kampung Rongga RW 06 sebelumnya sama sekali tidak memberikan izin wilayahnya dijadikan lokasi pembuangan material yang diduga limbah batu bara.

“Gak ada (komunikasi). Cuma dari cerita sudah ada izin dari pihak desa katanya. Kalau warga taunya ada yang buang aja. Ya ini limbah batu baru. Rupanya abu hitam aja. Jadi berdebu apalagi kalau lagi banyak angin,” pungkasnya.

Ketua RW 06 Desa Cihampelas Asep Kusumah mengatakan secara tertulis ada RT 01 dan 02 yang menyatakan menolak wilayah tersebut dijadikan lokasi pembuangan material yang diduga limbah batu bara itu.

“Bahwa ini kan ada kekhawatiran berdampak pada lingkungan. Karena kan limbah itu berbahaya. Meskipun untuk limbah di sini kita belum pernah uji lab,” kata Asep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan