JABAR EKSPRES – Pola hidup bebas sampah makanan dan plastik alias Zero Food Waste, telah diterapkan Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Kepala Desa (Kades) Cileunyi Wetan, Hari Haryono mengatakan, zero food waste tak hanya telah diterapkan baru-baru ini, melainkan sejak tahun sebelumnya pun sudah dibiasakan.
“Kita sudah dari lama, cuman memang belum semua perangkat melakukan pola hidup bebas sampah makanan dan plastik,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Rabu (16/10).
Hari menerangkan, sebagian besar perangkat Desa Cileunyi Wetan setiap harinya membawa tumbler atau botol minum, daripada membeli air mineral kemasan.
“Kita ada galon jadi mereka isi air pakai tumbler masing-masing. Karena setelah ada sosialisasi dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Bandung, saya akan makin tekankan agar semua perangkat biasakan zero food waste,” terangnya.
Diketahui, zero food waste merupakan sebuah gaya hidup yang menerapkan konsep reuse pada produk atau makanan, untuk mencegah sampah dari produk atau makanan tersebut terbuang ke tempat pembuangan.
Zero food waste menjadi upaya gaya hidup yang bertujuan untuk mengolah makanan, tanpa menghasilkan limbah atau bagian yang terbuang.
Adapun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, telah memberikan arahan melalui surat edaran, supaya setiap kecamatan hingga lingkup desa/kelurahan, dapat menerapkan program zero food waste.
Sosialisasi tersebut, bertujuan menekan timbulan limbah, karena Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat kondisi penampungannya sudah semakin kritis.
Hari menjelaskan, sosialisasi zero food waste juga akan digencarkan ke seluruh warga, melalui para pengurus RT/RW di Desa Cileunyi Wetan.
“Supaya terbiasa dan bisa menekan ritase sampah juga. Walaupun di kita sebetulnya tidak terlalu terdampak dengan krisisnya TPAS Sarimukti, karena di sini warganya kelola sampah mandiri,” jelasnya.
“Kita akan minta selain warga sudah biasa memilah dan kelola sampah mandiri, juga agar membiasakan menerapkan pola hidup bebas sampah atau zero food waste,” tukas Hari.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah menuturkan, dari hasil pelaksanaan sosialisasi program zero food waste, setiap kecamatan perlu melakukan monitoring dan melaporkan hasilnya secara berjenjang.