BACA JUGA: Klaim Dana Kaget Rp100.000 Gratis Oktober 2024, Cepat Sebelum Kehabisan!
“Alhamdulillah kalau pengolahan sampah mandiri ada yang sudah berjalan sejak lama, sebelum TPAS Sarimukti krisis. Salah satu contohnya ada di RW09 Kelurahan Rancaekek Kencana, kemudian di Desa Rancaekek Wetan beberapa RW bahkan kelola sampah mandiri,” bebernya.
Diketahui, Zero Food Waste merupakan sebuah gaya hidup yang menerapkan konsep reuse pada produk atau makanan, untuk mencegah sampah dari produk atau makanan tersebut terbuang ke tempat pembuangan.
Zero Food Waste menjadi upaya gaya hidup yang bertujuan untuk mengolah makanan, tanpa menghasilkan limbah atau bagian yang terbuang.
Diar menjelaskan, melihat kondisi TPAS Sarimukti yang overload, idealnya agar masyarakat berupaya mempunyai penampungan khusus untuk menyimpan sampah kering sementara waktu.
“Misalkan di dalam ember dan ditutup, atau punya galian tanah atau bekas kolam bisa jadi penampungan sementara sampah kering seperti kertas atau kaleng tadi,” jelasnya.
Diar mengimbau, supaya semua lapisan elemen masyarakat bisa bekerjasama dalam menjaga lingkungan, khususnya memilah sampah secara mandiri.
“Supaya diatur agar masing-masing melaksanakan perannya. Sampah yang tercampur dan terlalu larut lama disimpan itu tentu berpengaruh juga terhadap lingkungan,” pungkasnya. (Bas)