Sinopsis Film Death Wish, Kisah Seorang Dokter Bedah Melakukan Balas Dendam

JABAR EKSPRES – Sinopsis film Death Wish yang akan tayang di bioskop trans tv malam ini Rabu, 16 Oktober 2024.

Death Wish adalah film aksi thriller yang dirilis pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Eli Roth.

Film ini merupakan remake dari film dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 1974, yang dibintangi oleh Charles Bronson.

Versi baru Death Wish menampilkan Bruce Willis sebagai pemeran utama, Dr. Paul Kersey, seorang ahli bedah yang berubah menjadi seorang vigilante setelah tragedi mengerikan menimpa keluarganya.

Dengan tema balas dendam, Death Wish menggabungkan elemen aksi, thriller, dan drama emosional dalam cerita yang menegangkan.

Sinopsis Film Death Wish

Cerita Death Wish dimulai dengan pengenalan karakter utama, Dr. Paul Kersey (Bruce Willis), seorang ahli bedah trauma yang sukses di Chicago.

Paul menjalani kehidupan yang damai bersama istrinya, Lucy (Elisabeth Shue), dan putri remajanya, Jordan (Camila Morrone), yang sedang mempersiapkan diri untuk masuk universitas.

BACA JUGA: KLAIM LINK DANA Kaget Hari ini, Buruan Klik Rp100 Ribu Kuota Terbatas

Paul adalah pria yang berdedikasi pada pekerjaannya, menyelamatkan nyawa pasien di rumah sakit dan menjalani kehidupan yang tenang bersama keluarganya.

Namun, kehidupan Paul berubah drastis ketika rumah mereka menjadi sasaran perampokan brutal.

Dalam kejadian tersebut, Lucy tewas dan Jordan mengalami luka serius yang membuatnya koma.

Paul yang sangat terpukul oleh tragedi ini merasa hancur dan tidak berdaya. Kehidupannya yang dulu stabil kini berubah menjadi kekacauan penuh rasa duka dan kemarahan.

Setelah insiden perampokan tersebut, Paul sangat berharap polisi bisa segera menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas kematian istrinya dan serangan terhadap putrinya.

Namun, investigasi polisi tampak lambat dan tidak menghasilkan kemajuan yang signifikan.

Rasa frustrasi Paul semakin meningkat seiring dengan minimnya perkembangan kasus ini.

Ia menyaksikan sendiri betapa sistem keadilan tampak tidak mampu memberikan keadilan yang layak bagi dirinya dan keluarganya.

Dihadapkan pada ketidakberdayaan hukum dan ketidakpastian tentang keadilan, Paul mulai merasakan dorongan untuk mengambil tindakan sendiri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan