JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencatatkan sejarah baru dengan memborong penghargaan Piala Adipura 2023 untuk seluruh Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi di wilayahnya.
Ia mengemukakan, prestasi itu menjadi parameter yang harus dijaga oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, seluruh wali kota, serta bupati di Jakarta.
Heru mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi seluruh wali kota, bupati, serta masyarakat di Jakarta atas pencapaian tersebut. Piala Adipura 2023 diberikan langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Graha Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, pada 5 Maret 2024.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, penilaian penghargaan Piala Adipura 2023 dilakukan dengan melihat fisik lingkungan, operasional fasilitas pengelolaan sampah, serta data dan informasi. Bahkan, pemantauan Adipura kali ini menggunakan citra satelit dan metodologi Aerial Survey yang menggunakan drone. Aerial Survey merupakan metode pengumpulan data dan informasi berkaitan dengan area daratan atau medan dari perspektif udara.
“Prestasi ini diperoleh atas peran serta berbagai pihak terkait, seperti perangkat daerah, BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), instansi terkait, dan unsur masyarakat,” kata Asep. Ia pun menegaskan, penghargaan enam Piala Adipura tak lepas dari peran Pj. Gubernur Heru yang memprioritaskan program pengurangan pengelolaan sampah.
BACA JUGA:Pj Gubernur Jakarta Heru Akhiri Masa Jabatan dengan Perolehan 269 Penghargaan
Asep menyebutkan, sebanyak 20 lokasi, 124 komponen, serta 268 sub-komponen menjadi penilaian fisik Adipura. Lima kota administrasi yang mendapat Piala Adipura 2023 adalah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Kota Administrasi Jakarta Barat.
Sementara satu Kabupaten Administrasi yang juga mendapat Piala Adipura 2023 adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Saat ini, lanjut Asep, Dinas LH Provinsi DKI Jakarta menargetkan pengurangan dan pengelolaan sampah di Jakarta secara maksimal, dari hulu, tengah, hingga hilir. Dari hulu, Dinas LH berfokus pada regulasi dan edukasi bagaimana mengurangi sampah dari sumbernya. Sementara, Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat mengurangi sampah rumah tangga dan pendampingan Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) Rukun Warga (RW). Gerakan Jakarta Sadar Sampah pun dibentuk sebagai wadah edukasi kepada masyarakat dan sinergi dengan berbagai pihak.