Sumedang Puseur Budaya Sunda, Desa Pasirnanjung Terus Kenalkan Warisan Leluhur Kepada Anak-Anak

Beberapa orang warga Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tengah memeriahkan acara dengan memainkan alat musik khas Sunda. (Pegiat Kesenian Sunda, Cucu Hermawan for Jabar Ekspres)
Beberapa orang warga Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tengah memeriahkan acara dengan memainkan alat musik khas Sunda. (Pegiat Kesenian Sunda, Cucu Hermawan for Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tak hanya sulap lahan kosong jadi wisata, tetapi juga menjonjolkan potensi kesenian khas kesundaan.

Diketahui, sebelumnya Desa Pasirnanjung bentuk objek wisata bernama Pasirnanjung Geulis (cantik). Taman yang bersih, suasana alam asri, saung-saung kecil berdiri rapi hingga pemandangan Kabupaten Bandung jadi suguhan yang bisa memanjakan mata.

Meski mempunyai destinasi wisata alam, Desa Pasirnanjung tak melepaskan identitas Kabupaten Sumedang, sebagai Puseur (pusat) Budaya Sunda.

Baca Juga:Implementasi Kurikulum Nasional, SMA Al Masoem Lakukan Sistem Pembagian Kelas Sesuai Minat dan Bakat SiswaCawagub Erwan Setiawan Targetkan Peroleh Suara di Cimahi Capai 80 persen

Pegiat Kesenian Sunda di Desa Pasirnanjung, Cucu Hermawan mengatakan, beragam pagelaran kerap ditampilkan, baik berupa tarian, seni bela diri hingga adu ketangkasan domba, sebagai khas kesundaan di sana.

“Kita selalu tonjolkan kesenian dan kebudayaan Sunda, karena selain mempertahankan warisan leluhur, juga untuk membiasakan anak-anak mengenal karakter dan identitas kesundaan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (13/10).

Cucu menerangkan, anak-anak di Desa Pasirnanjung kerap diberikan edukasi serta fasilitas latihan bersama, untuk memperdalam seni dan budaya Sunda.

“Sengaja kita kumpulkan anak-anak yang minat, nanti terlihat bakatnya ada dimana, apakah tarian atau seni musik, yang jelas khas kesundaan,” terangnya.

Cucu menjelaskan, kumpulan tersebut dilakukan cukup rutin, dalam satu pekan anak-anak dibekali wawasan serta latihan seni dan budaya Sunda, dengan tempat berkumpul yang berbeda-beda lokasinya.

“Kadang kita di sini (area Wisata Pasirnanjung Geulis), kadang di salah satu sanggar, jadi enggak netap, biar gak bosan dan kumpulan tetap berjalan. Seminggu bisa satu atau dua kali, tergantung kesanggupan yang kasih materi,” jelasnya.

Diketahui, tarian serta alat musik daerah Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, ada pula budaya lain yang dilestarikan di wilayah Jawa Barat di antaranya upacara ilmu bela diri, adat, rumah tradisional hingga pakaian khas Sunda.

Baca Juga:Cawagub Erwan Setiawan Soroti Ketimpangan Pendidikan, Janji Hapus ZonasiTiga Unsur Pimpinan DPRD Kota Banjar Dilantik

Cucu memaparkan, mengenai alat musik khas Sunda juga tak kalah diminati anak-anak Desa Pasirnanjung, untuk dipelajari sehingga mereka dapat memainkannya.

“Angklung, kecapi, gamelan, suling. Itu mereka (anak-anak) banyak yang minat dan kita berikan pelatihan. Alhamdulillah dengan adanya kumpulan mereka jadi tidak bingung dan tahu betul identitas dan karakter kesundaan, lewat kesenian Sunda,” paparnya.

0 Komentar