Sastra Winara Sebut Program Milik Salah Satu Paslon Bupati Bogor Ngawur

JABAR EKSPRES – Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara menyebut program Tiga Miliar Satu Desa (Timisade) milik salah satu pasangan calon (paslon) Bupati Bogor, akan membebani APBD Kabupaten Bogor.

Bahkan, kata Sastra Winara, jika APBD Kabupaten Bogor yang hanya berjumlah Rp9,7 Triliun digelontorkan untuk Timisade maka program dan kebutuhan lain tidak akan berjalan maksimal.

“Baik calon bupati nomor 1 atau 2 harus tau dulu postur APBD kita (Kabupaten Bogor). Kalau Samisade 3 Miliar atau nama programnya Timisade, saya rasa nggak akan bisa, karena kemampuan keuangan daerah kita belum cukup,” kata Sastra, Sabtu (12/10/24).

BACA JUGA: Penyebaran Islam di Purwakarta, Berawal Menyasar Pengawal Kerajaan Pajajaran

Dengan jumlah 416 Desa di Kabupaten Bogor, jelas Sastra, jika dikalikan dengan 3 miliar pertahun, maka akan memakan APBD lebih dari 1,2 Triliun.

Angka tersebut, lanjut Sastra, belum ditambah dengan janji program yang lain seperti satu desa satu puskesmas.

Sedangkan untuk Puskesmas, jika dilengkapi dengan fasilitas sesuai standar, maka membutuhkan anggaran Rp 5 sampai 10 Miliar. Maka APBD akan habis hanya untuk meralisasi beberapa janji program saja.

BACA JUGA: Hari Pertama DBL Bandung: SMAN 9 Hapus Rentetan Hasil Minor, Pasukan Trimulia Masih Tak Terbendung

“Untuk Puskesmas saya rasa sudah ada di beberapa desa. Seharusnya yang ada kita lengkapi dulu fasilitasnya, karena hari ini masih banyak juga puskesmas yang belum lengkap,” jelas Sastra.

Sebetulnya program satu puskesmas 1 desa bagus, tapi kalau liat APDB kita tidak akan mampu. Karena untuk membangun 1 puskesmas saja membutuhkan anggaran lebih dari Rp 5 sampai 10 Miliar berikut gedung dan fasilitasnya,” tambahnya.

Oleh karena itu, Sastra menekanman kepada setiap Paslon harus tahu dulu postur APBD nya. Jangan sampai, sudah sudah mengumbar program 3 atau 4 miliar, tapi tidak terealisasi.

BACA JUGA: 10 Tempat Wisata Terbaru di Lembang Bandung yang Wajib Dikunjungi di 2024

“Jadi jangan sampai masyarakat kita malah cuma merasa diiming-imingi dan akhirnya hanya menjadi sebuah janji yang tidak terealisasi,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan