JABAR EKSPRES – Tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), saat ini jumlahnya cukup tinggi.
Kepala BKD Jabar Sumasna menyebut, dari total 32 ribu orang tenaga honorer di lingkungan Pemprov, saat ini tercatat baru 2 ribu yang telah masuk ke dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.
“Jadi berdasarkan database kita dari 32 ribu ini, 2 ribu di antaranya sudah masuk ke PPPK untuk formasi guru. Jadi saat ini masih ada sekitar 30 ribu lagi (yang masih menjadi honorer),” ucapnya saat dikonformasi oleh Jabar Ekspres, Jum’at (11/10).
BACA JUGA: Tenaga Honorer di Jabar Masih Tinggi, Sekda Herman Imbau Seluruh OPD Tak Lakukan Hal Ini
Agar jumlah tenaga honorer di Jabar ini dapat terus berkurang, Sumasna mengaku bahwa pihaknya akan terus membuka porses seleksi penerimaan atau rekruitmen untuk formasi PPPK.
Bahkan dari 30 ribu orang yang kini masih menjadi tenaga honorer, Sumasna mengatakan 4 ribu diantaranya telah direncanakan oleh pihaknya untuk dilakukan seleksi menjadi PPPK.
“Itu yang akan dijadikan formasi PPPK (nanti). Untuk guru itu ada 1.500 (orang), lalau untuk PPPK Nakes (tenaga Kesehatan) dan Teknis itu plus minusnya di sekitar 2.500 (orang). Jadi total ada 4 ribuan. Nah sisanya itu akan dijadikan PNS secara bertahap,” ujarnya.
BACA JUGA: Sambangi UMKM di Cipatat Bandung Barat, Bukti Komitmen Ilham Habibie Dukung Produk Lokal
Maka dengan adanya cara ini, Sumasna berharap tenaga honorer di Jabar akan terus berukurang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Karena itu sudah sesuai dengan edaran dari Menpan RB sejak 2 tahun yang lalu. Jadi ketika database BKN nya sudah dikunci, itu Pemda dimanapun (termasuk Jabar) tidak boleh lagi mengangkat tenaga non- ASN,” pungkasnya.(San)