Namun, spekulasi tidak berhenti di sana. Michael Jackson, yang juga disebutkan dalam lirik, sempat mengeluarkan pernyataan yang menggemparkan sebelum kematiannya. Ia menyebut Tommy Mottola, mantan CEO Sony Music, sebagai figur “jahat” yang terlibat dalam konspirasi untuk mengontrol pikiran masyarakat melalui musik. Mottola sendiri adalah mantan atasan P Diddy di industri musik, menambah bahan spekulasi publik.
Spekulasi tentang pola angka di industri musik bukanlah hal baru. Di era 90-an, rapper terkenal Tupac Shakur dan Biggie Smalls juga meninggal di usia yang sama, 25 tahun. Tupac tewas ditembak pada 13 September 1996, dan Biggie pada 9 Maret 1997. Kematian keduanya terkait dengan perseteruan antar geng yang diduga memiliki hubungan dengan industri musik, di mana Diddy juga terlibat.
Kasus Diddy baru-baru ini, yang dikaitkan dengan tuduhan pemerkosaan dan perdagangan manusia, semakin memperkuat spekulasi bahwa ada lebih banyak rahasia tersembunyi di balik kematian para musisi dan konflik di industri musik.
Eminem, dalam lagunya Fuel, turut menyebut nama Diddy secara tersirat melalui lirik yang menyinggung tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Publik berspekulasi bahwa lagu ini merupakan sindiran langsung terhadap kasus yang sedang menimpa Diddy.
Dengan berbagai pola angka yang terus bermunculan dan hubungan yang semakin rumit antara para musisi, spekulasi konspirasi dalam industri musik tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Mungkin, masih banyak misteri yang belum terungkap.