JABAR EKSPRES – Masalah kemacetan jadi pekerjaan rumah yang sampai saat ini belum diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Pembangunan infrastruktur lewat pembuatan flyover-flyover baru pun belum sepenuhnya mampu mengatasi permasalahan tersebut.
Pengamat Transportasi sekaligus Akademisi Universitas Pendidikan Indonesia, Wikutama menyebut, pembenahan sistem angkutan massal sebetulnya bisa jadi peluang yang paling besar dalam mengatasi permasalahan kemacetan di Kota Kembang.
Namun diakuinya, sistem transportasi di Kota Bandung sampai saat ini belum terkoneksi dengan baik. Sehingga keberadaannya belum berjalan maksimal guna mendorong peralihan perpindahan masyarakat menggunakan angkutan massal.
BACA JUGA: Pembangunan Perumahan Mandalika Diduga Tak Memiliki Perizinan Resmi
“Jadi transportasi di Bandung ini gak terconecting dengan baik. Angkot sudah seharusnya jadi representasi jaklingko yang ada di Kota Bandung. Ini untuk menghubungkan dengan moda transportasi yang ada,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (8/10)
“Tapi balik lagi, siap gak armada kaya TMB, TMP, ini mencovering seluruh area di Bandung. Ini harus di perhitungkan dan di gagas secara serius,” tambahnya.
Dirinya pun menyinggung soal bakal hadirnya Bus Rapid Transit yang sebentar lagi hadir di Kota Bandung. Menurutnya, apabila sistem transportasi belum juga dibenahi, bukan tak mungkin produk angkutan massal ini sama sekali tak dilirik oleh warga Kota Kembang.
BACA JUGA: Komitmen, Diskominfo Jabar Awasi Medsos ASN di Pilkada Serentak 2024
“Jangan sampai moda transportasi baru kaya BRT ini malah semakin memperkeruh lalu lintas di Bandung, karena belum ada jaminan juga dari masyarakat untuk berpindah menggunakan transportasi publik,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, poin penting yang dibutuhkan masyarakat yakni saling keterhubungannya antar transportasi publik yang ada. Selain itu, ketepatan waktu pun jadi masalah yang sampai saat ini belum mampu dibenahi Pemkot Bandung. Padahal, faktor ini menjadi hal yang paling dibutuhkan oleh pengguna angkutan publik.
“Ini perlunya pengkajian terkait interconecting perihal waktu atau jam keberangkatan setiap transportasi yang ada. Keterhubungan dan kepastian ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik,” ungkapnya.