TPA Sarimukti Kritis, DLH Kota Bandung Beberkan Tiga Fase Optimalisasi Program

JABAR EKSPRES  – Tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinyatakan masuk fase kritis. Alhasil Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah berusaha menekan angka volume sampah yang dikirim ke TPA.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi menegaskan, pihaknya bakal optimalisasi sejumlah program guna menekan volume sampah. Termasuk dalam upaya mengurangi angka ritase harian.

“Magotisasi di 151 kelurahan, yang saat ini mengolah 34,63 ton sampah organik per hari, dengan target meningkat menjadi 45,3 ton per hari,” beber Dudy seusai rapat koordinasi di Pendopo Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

DLH Kota Bandung menyusun rencana aksi (renaksi) pengurangan sampah dalam beberapa fase. Pada fase pertama yang berlangsung antara Oktober hingga November 2024. Magotisasi masuk dalam fase tersebut. Targetnya, pengurangan ritase hingga 32 rit.

Selanjutnya, fase pertama itu meliputi optimalisasi TPS3R dengan kapasitas 1 ton/hari dari 5 TPS3R, optimalisasi TPS mesin gibrig dari 7 TPS (Panjunan, Babakan Sari, Kobana, Ciwastra, Indramayu, Dago Bengkok, Ence Azis).

“(Lalu) operasionalisasi TPST terbangun di dua lokasi Tegalega dan Nyengseret. Penggunaan teknologi di TPST Batununggal. Serta optimalisasi pengelolaan sampah per klaster,” ucapnya.

Fase kedua akan berlangsung dari 1 Desember 2024 hingga akhir 2025. Pada fase ini, DLH Kota Bandung menargetkan penambahan RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) dan pengoperasian TPS baru di Cicuka Holis dengan kapasitas 56 ton per hari.

Hingga akhir 2025, diharapkan ritase sampah yang dikirim ke TPA dapat turun dari 140 rit menjadi 113 rit per hari. “Ini perlu menjadi perhatian agar bisa menjalankan skenario mengurangi dari 170 ke 140 rit. Sekurang kurangnya 32 rit,” imbuhnya.

“Sedangkan Fase ketiga saat TPST Gedebage beroperasi, saat ini sedang lelang selesai bisa beroperasi Desember 2025. Di tahun 2026 kita bisa menambah sampah yang terolah 390 ton per hari hingga 70 rit. Maka kita akan mengirimkan 44 rit saja,” tandasnya.

Sementara itu DLH Kota Bandung mengklaim total sampah harian yang timbul terus berkurang setiap tahun. Hal itu dihitung dari volume sampah yang muncul hingga saat ini, tercatat mencapai 1.500-1.600 ton per hari.

Writer: Muhammad Nizar

Tinggalkan Balasan