Terbesar Telan Anggaran 437 M, Efektifkah Pembangunan Flyover Mengurai Kemacetan di Kota Bandung?

JABAR EKSPRES – Pembangunan Flyover baru jadi solusi yang ditawarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna mengurai permasalahan kemacetan yang telah lama terjadi. Hal itu terlihat dalam kurun waktu 6 tahun, terhitung 5 jalan layang anyar telah hadir di Kota Kembang.

Jabar Ekspres coba menggali berapa biaya yang harus dikeluarkan ditiap pembangunan jalan layang di Kota Bandung. Di posisi teratas yakni pembuatan flyover Pasupati, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005, biayanya telan anggaran sebesar Rp 437 miliar.

Kedua yakni pembangunan flyover kopo pada Tahun 2023. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, proyek yang dimaksudkan guna mengurai kemacetan di wilayah Cibaduyut-Kopo ini telan biaya sebesar Rp 288,76 miliar.

Posisi ketiga dan keempat ditempati Flyover Laswi dan Supratman. Dibangun secara berbarengan, keduanya total habiskan anggaran sebesar Rp 77 miliar. Untuk Antapani dan Kiaracondong, masing-masing menelan biaya senilai Rp 35 dan 43 miliar.

Dengan kehadiran flyover-flyover tersebut yang kini telah dinikmati oleh masyarakat Kota Kembang. Nyatanya mampu mengurai kemacetan di tiap wilayah yang dilalui.

Menurut salah satu pengendara asal Astanaanyar, Wildan Ramdhani (27) menyebutkan, hadirnya flyover Kopo mampu mengurai kemacetan di sekitaran wilayah tersebut.

“Numpuk biasanya disitu, dari arah Cibaduyut belum lagi Soekarno Hatta yang ngarah ke perempatan Kopo. Itu dari Kopo yang ngarah ke Panjunan udah numpuk, belum lagi bus, angkot, tambah lampu merah lama, teu paruguh lah sundanya mah. Nah sekarang mulai longgar,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (7/10)

Ditempat lain, Warga asal Pelajar Pejuang, Nadya (29) pun merasa terbantu dengan hadirnya flyover Laswi. Keberadaan jalan layang tersebut diakuinya amat membantu mobilitas sehari-harinya.

“Kerja biasanya harus 30 menit lebih awal berangkatnya. Padetnya minta ampun perempatan Laswi, nah sekarang mah alhamdulilahnya tinggal naik keatas, gak harus macet-macetan lagi,” ucapnya

Namun ditengah beberapa masyarakat yang terbantu dengan hadirnya jalan layang baru. Maulana (27) pun menyayangkan terkait perawatan jalan ditiap flyover yang ada di Kota Bandung.

Menurutnya, Pemkot Bandung sepatutnya tak hanya memikirkan terkait pembangunan jalan layang baru. Terkait perawatan infrastruktur flyover pun harus sering dilakukan. Dirinya pun mencontohkan terkait Flyover Kiaracondong yang saat ini kondisinya terbilang mengkhawatirkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan