Satu Tahun Beroperasi, Kehadiran Whoosh Diklaim Mampu Kurangi Emisi Kendaraan Rp6,8 Miliar

Keberadaan Whoosh juga turut mendorong adanya peningkatan aksesibilitas pada suatu kawasan. Contohnya melalui dukungan pemerintah, telah terdapat pembukaan akses tol baru, peningkatan kualitas jalan nasional maupun daerah, serta hadirnya intergrasi antarmoda yang memudahkan masyarakat dalam bermobilitas.

“KCIC juga turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD),” ucapnya.

Salah satu kawasan TOD yang sedang dikembangkan adalah di sekitar Stasiun Halim. Kawasan ini dirancang sebagai kawasan urban berintensitas tinggi yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal, memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai fasilitas dengan mudah.

Eva menjelaskan, sejak beroperasi secara komersial di 17 Oktober 2024, Whoosh tidak hanya sekadar menghadirkan solusi transportasi cepat, tetapi juga menjadi pendorong pengembangan kawasan perkotaan modern di sepanjang rutenya.

“Dengan peningkatan nilai aset properti, berkembangnya kawasan pemukiman baru, serta tumbuhnya pusat-pusat ekonomi, Whoosh memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan