JABAR EKSPRES – Pasar Parakanmuncang yang berlokasi di wilayah Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Sumedang rencananya akan ada pembenahan. Guna memberi kenyamanan kepada para pedagang dan konsumen, sebelum ada putusan jelas terkait revitalisasi Pasar Parakanmuncang.
Kepala UPTD Pasar, Muhamad Nasir mengatakan, pembenahan dilakukan mengingat kondisi Pasar Parakanmuncang kurang nyaman bagi pedagang dan konsumen.
“Pembenahan ini bukan perbaikan atau revitalisasi, sehingga hanya beberapa titik saja yang jadi prioritas untuk kita benahi,” katanya saat ditemui pada Rabu (2/10).
Nasir menerangkan, pembenahan menjadi salah satu upaya meningkatkan daya beli, sebelum nantinya ada titik terang mengenai wacana revitalisasi.
“Rencana pembenahan ini juga sesuai hasil musyawarah warga Pasar Parakanmuncang,” terangnya.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Dinas Koperasi, Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Sumedang. Akan segera melakukan pemetaan serta mengidentifikasi titik-titik yang perlu diperbaiki.
Adapun fokus utama pembenahan Pasar Parakanmuncang tersebut, terletak pada saluran air, jalan di gang pasar, dan atap yang rusak.
Meskipun alokasi anggaran belum tersedia dalam APBD Murni 2024, namun akan diupayakan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini.
Nasir menjelaskan, rencananya untuk pembenahan yang jadi prioritas Pasar Parakanmuncang, akan dilakukan di sebanyak 6 titik.
“Rencana 6 titik itu, karena pasar sering becek setiap diguyur hujan, sehingga pembenahan saluran air dan kanovi jadi prioritas,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai kapan dilakukannya pembenahan 6 titik yang jadi prioritas Pasar Parakanmuncang, Nasir berujar, belum ada tanggal eksekusinya.
“Untuk eksekusi masih belum ada prakiraan, yang jelas pembenahan akan dilakukan, termasuk nantinya wacana revitalisasi pun diselenggarakan,” ujarnya.
Nasir berharap, dengan adanya pembenahan guna membuat nyaman kondisi pasar sementara ini, bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
“Ingin supaya masyarakat tumpah ruah lagi berbelanja ke pasar. Karena sementara ini menurunan daya beli masyarakat terjadi,” ucapnya.
“Walaupun situasi penurunan daya beli ini tak hanya terjadi di sini, tapi di sebanyak 27 kabupaten/kota se Jabar, keluhannya sama, salah satu faktornya karena ekonomi. Minimal dengan ada pembenahan bisa bikin nyaman pedagang dan konsumen,” pungkas Nasir. (Bas)