Pendekatan ini juga terlihat dalam bagaimana guru merespon pertanyaan dan ide-ide dari siswa. Ketika seorang siswa mengajukan pertanyaan yang mungkin di luar materi yang diajarkan, guru tidak hanya memberikan jawaban yang sederhana, tetapi juga mengajak siswa untuk berpikir lebih dalam dan mencari jawabannya bersama. Dengan cara ini, siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif, serta merasa dihargai atas rasa ingin tahu mereka.
Kebebasan dalam pendidikan di SDN Sindangraja 1 tidak datang tanpa tanggung jawab. Siswa diajarkan bahwa kebebasan mereka dalam belajar juga harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka didorong untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan penuh kesadaran dan disiplin, serta menghargai kebebasan teman-temannya.
Misalnya, ketika diberikan kebebasan untuk memilih proyek atau topik penelitian, siswa diharapkan untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan sungguh-sungguh dan mempresentasikannya di depan teman-teman mereka. Melalui pengalaman ini, siswa belajar bahwa kebebasan yang mereka miliki tidak boleh disalahgunakan, melainkan harus digunakan untuk mencapai hasil yang positif dan bermanfaat.
SDN Sindangraja 1 telah berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pengembangan kebebasan berpikir dan bertindak bagi setiap siswa. Di sekolah ini, siswa belajar bahwa kebebasan adalah kunci untuk menggali potensi diri, namun harus selalu diiringi dengan tanggung jawab. Dengan pendekatan yang inklusif, suportif, dan berbasis pada pengembangan minat serta kreativitas, SDN Sindangraja 1 menjadi contoh bagaimana kebebasan dalam pendidikan dapat menghasilkan individu-individu yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
*Ari windi sopyanti, S.Pd merupakan guru kelas III SDN SINDANGRAJA 1, dan bendahara SDN SINDANGRAJA 1.