JABAR EKSPRES – Kampung Bojong Nangka di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, mungkin tak sepopuler wilayah pesisir seperti Karawang atau Rembang dalam produksi ikan pindang.
Namun, kampung ini memiliki keunikan tersendiri. Meski berada di dataran tinggi dengan suhu dingin, Bojong Nangka telah lama menjadi sentra produksi ikan pindang yang mengandalkan resep turun-temurun.
Ramdan (27), salah satu pembuat ikan pindang di kampung ini, mengatakan bahwa keterampilan membuat pindang telah ia pelajari sejak SMP.
“Keterampilan ini saya dapat dari nenek saya. Dari kecil sudah bantu-bantu produksi, tapi baru setahun ini mulai jualan sendiri,” ujarnya, Senin (30/9/2024).
Ramdan menjelaskan, proses pembuatan pindang di kampungnya masih mempertahankan resep tradisional, terutama dalam penggunaan rempah-rempah khas.
BACA JUGA: Selain SAI Robot, Ada 2 Aplikasi Ponzi yang Scam Bersamaan Hari Ini, Awas Jangan Depo Lagi
“Ciri khas pindang di sini pakai rempah-rempah, beda sama yang di luar sana yang cuma pakai garam aja,” jelasnya.
Ramdan juga memproduksi beberapa jenis ikan pindang, termasuk pindang bandeng, pindang tongkol, dan pindang ikan mas, yang diwariskan oleh keluarganya.
Persaingan yang Sehat dan Pembagian Wilayah Jual
Meski hampir seluruh warga RW 06 di Kampung Bojong Nangka terlibat dalam produksi ikan pindang, Ramdan mengaku tak khawatir dengan persaingan.
“Enggak khawatir soal persaingan, karena jualannya beda-beda daerah. Sudah ada zonasinya masing-masing,” katanya.
Setiap pembuat pindang di kampung ini memiliki pasar sendiri, seperti Pasar Katapang, Pasar Soreang, dan Pasar Ciwidey.
Meskipun ikan pindang dari kampungnya sudah tersebar di berbagai pasar tradisional, Ramdan mengakui bahwa informasi mengenai Bojong Nangka sebagai sentra pindang masih minim.
“Belum pernah ada pembeli yang datang langsung ke sini karena enggak banyak yang tahu kalau di sini ada rumah produksi pindang,” katanya.
BACA JUGA: Download GTA San Andreas Gratis di HP, Berikut Link Asli GTA SA Android Terbaru 2024!
Ramdan memproduksi ikan pindang di rumahnya yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Di ruang berukuran 3×4 meter, ia mengolah ikan pindang, mulai dari membersihkan, membumbui, hingga menggodok ikan dengan cara presto.