JABAR EKSPRES – Publik Kota Bandung kembali dihebohkan oleh penahan mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna beserta dua anggota DPRD aktif, yakni Achmad Nugraha dan Riantono. Hal ini imbas pengembangan kasus korupsi proyek Bandung Smart City yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK resmi menahan ketiga pihak tersebut berkenaan dengan keterlibatannya dalam memuluskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020-2023 bagi Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Hal ini tentunya mendapat sorotan dari seluruh publik Kota Bandung. Terlebih, hal ini sedikit menodai tingkat partisipasi pemilu 2024, juga menjelang pilkada yang bakal dilakukan pada November mendatang.
Salah satu pemilih yang bakal berpartisipasi pada Pilkada 2024 Kota Bandung, Reynold Surya (27) menyebut, hajat demokrasi nanti diakuinya menjadi momentum guna memilih pemimpin yang bisa mengembalikan citra Kota Bandung di mata publik. Menurutnya, kesan negatif kini melekat pada para pejabat teras Pemkot Bandung.
“Semoga kedepan calon walikota terpilih bisa menyelesaikan permasalahan korupsi yang akhir-akhir ini sering terjadi. Sudah cukup lah nama Kota Bandung jelek akibat oknum-oknum yang culas,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (29/9)
Maka dari itu, menurutnya, satu suara penting guna menentukan posisi Kota Bandung kedepan. Jangan sampai, Ibu Kota Jawa Barat tersebut kembali diisi oleh pejabat-pejabat yang tidak pro rakyat maupun lepas tanggung jawab.
BACA JUGA: Ahmad Syaikhu Tegaskan Komitmen Dukung UMKM dan Pengembangan Kawista di Karawang
“Jadi pesan saya ke masyarakat Kota Bandung jangan golput pas pemilihan wali kota nanti. Satu suara penting untuk menentukan pemimpin yang benar-benar memiliki tanggung jawab dan kredibilitas,” ucapnya
Di tempat berbeda, Melinda (26) pun mengutarakan harapannya soal Kota Bandung yang sebentar lagi bakal memiliki pemimpin baru. Dirinya mengaku bakal memilih pemimpin yang benar-benar memegang prinsipnya dalam memberantas korupsi.
“Gak muluk-muluk sih, yang tegas dan berkomitmen berantas korupsi. Sosok seperti ini yang belum saya lihat di pemimpin-pemimpin Kota Bandung sebelumnya,” ucapnya.