JABAR EKSPRES – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kian dekat, namun pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Bandung Barat masih irit berbicara terkait isu mitigasi bencana.
Padahal isu mitigasi atau pengurangan risiko bencana, seperti longsor dan banjir kerap terjadi di wilayah Bandung Barat. Tak sedikit masyarakat menilai isu tersebut sangat strategis, apalagi dalam waktu dekat Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat paslon bupati dan wakil bupati Bandung Barat.
Seperti yang diungkapkan oleh Agus Muhamad Mingkail (30) salah satu pemuda asal, Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Bandung Barat. Dia menilai visi mitigasi penting apalagi jika isu pengurangan risiko bencana masuk dalam salah satu materi debat paslon pada Pilkada 2024.
“Penting untuk dibahas karena beberapa bencana di Bandung Barat seperti longsor, banjir, dan pergerakan tanah ini belum ada penanganan serius dari pemimpin di daerah. Saya pikir perlu dibahas karena ini kan erat dengan komitmen politik seorang pemimpin,” ujar Agus kepada Jabar Ekspres, Minggu (29/9/2024).
Menurutnya, jika ditelusuri dari berbagai media sosial ataupun pemberitaan, isu mitigasi belum menjadi fokus perhatian kelima pasangan calon yang bertarung pada Pilkada 2024.
Sejauh ini, lanjut dia, mereka hanya menggembor-gemborkan penanganan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sementara mengangkat isu mitigasi seperti edukasi warga, dan penguatan regulasi terkait kebencanaan belum ditonjolkan.
“Seperti pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga belum selesai penanganannya dan seperti apa kedepannya. Lalu longsor terjadi di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor beberapa bulan lalu. Ini perlu adanya regulasi mitigasi bencana yang dibuat oleh pemimpin terpilih,” paparnya.
Agus menambahkan, pemimpin Bandung Barat harus memiliki komitmen politik untuk memperkuat mitigasi bencana. Hal itu terwujud dalam kebijakan anggaran agar upaya-upaya mitigasi bisa dilaksanakan dengan baik dan masif. Selama ini upaya mitigasi terkendala minimnya dana.
“Saya berharap materi soal kebencanaan ini bisa masuk dalam debat pasangan calon nanti,” tandasnya.
Sekedar diketahui, KPU Bandung Barat bakal melaksanakan debat publik calon bupati dan wakil bupati Bandung Barat sebanyak tiga kali.