JABAR EKSPRES – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Nomor Urut 1, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa tengah merumuskan sejumlah persoalan pada sektor transportasi umum.
Dari sekian permasalahan transportasi di Kota Bogor, Sendi-Melli menyoroti keberadaan angkutan perkotaan (angkot) sebagai moda transportasi massal.
Sendi-Melli bertekad ingin membenahi dan menata wajah moda transportasi umum ‘Kota Hujan’ seperti di Negeri Sakura, Jepang.
Untuk mengkaji itu, Calon Wali Kota Bogor Sendi Fardiansyah kembali merangkul dan menyerap aspirasi para sopir dan pemilik Angkutan Perkotaan (Angkot) di Kota Bogor dalam suatu ajang diskusi di Posko Bogor Hepi pada Jumat (27/9).
Dalam kesempatan itu, para sopir dan pemilik angkot menyampaikan keluh kesah kepada Sendi Fardiansyah terkait mencuatnya isu kebijakan pelarangan dan penghapusan armada angkot.
BACA JUGA: Lebarkan Sayap Bisnis, Jamkrida Jabar Teken Kerja Sama Penjaminan Kredit dengan Bank Jogja
Sebab diketahui pada tahun 2023, ada kebijakan penghapusan angkot yang diganti oleh Biskita Transpakuan besutan BPTJ lewat program Buy The Service (BTS).
Termasuk kesepakatan angkot yang sudah beroperasional di atas 20 tahun harus diremajakan dengan rasio 2:1.
Menyikapi itu, Sendi Fardiansyah menjamin jika dirinya bersama Melli Darsa diberikan amanah memimpin Kota Bogor, bakal menjamin bahwa tidak akan menghapus armada angkot.
Sendi-Melli ingin mengedepankan untuk membuat kebijakan merubah budaya masyarakat menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi.
“Saya menjamin tidak akan ada penghapusan armada angkot di Kota Bogor. Visi misi saya, bahkan ingin mengubah budaya masyarakat yang mengendarai kendaraan pribadi, beralih ke transportasi umum,” ungkap Sendi Fardiansyah pada Sabtu (28/9).
BACA JUGA: Viral Video Guru dan Murid di Gorontalo 7 Menit, Linknya Ramai Dicari Netizen! Begini Faktanya
Dalam membuat kebijakan yang nantinya diterapkan untuk transportasi umum, ia memastikan tidak akan merugikan sopir dan pemilik angkot.
“Saya akan kembali membuka dialog dan diskusi terbuka terkait hal ini. Tidak akan mengeluarkan kebijakan secara tiba-tiba tanpa ada dialog,” tegasnya.
“Saya juga bebas kepentingan, tidak akan tertekan oleh kepentingan pengusaha lain, tidak akan ada yang bisa mengatur saya,” lanjut Sendi.