JABAR EKSPRES – Sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, Jumat (27/9/2024).
Berdasarkan keterangan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat bahwa saat ini sedang terjadi peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan.
Transisi musim ini ditandai dengan melemahnya dominasi angin timuran atau muson Australia, serta meningkatnya tutupan awan konvektif yang signifikan dan berpotensi mendatangkan hujan. Diperkirakan musim hujan secara merata di Jawa Barat akan dimulai pada Oktober mendatang.
Selain itu, suhu permukaan laut (SST) di perairan Jawa Barat saat ini hangat, yang berkontribusi pada pertumbuhan awan-awan hujan di skala lokal. Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850-700 mb berkisar antara 50-95%, yang mendukung terjadinya hujan.
Berdasarkan prediksi cuaca global, regional, dan model probabilistik, cuaca di wilayah Jawa Barat umumnya akan berawan hingga cerah. Namun, beberapa wilayah masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta angin kencang di beberapa bagian Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir menyebut, pemerintah bakal segera melakukan upaya antisipasi menjelang pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
“Kuta sudah lakukan rapat dengan sejumlah OPD terkait soal upaya antisipasi itu. Mengingat, potensi bencana alam di Kabupaten Bandung Barat cukup tinggi lantaran kondisi geografis ketika musim penghujan tiba,” kata Ade Zakir saat dihubungi, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, meski saat ini belum memasuki musim penghujan. Namun Ade meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menjaga kesehatan di tengah musim pancaroba seperti sekarang ini.
“Berdasarkan prakiraan BMKG memang saat ini belum masuk musim hujan. Tetapi saat ini sudah mulai musim pancaroba jadi masyarakat harus menjaga kesehatan,” katanya.
Ia menambahkan, dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat yang cukup luas memang potensi bencana di wilayahnya cukup tinggi. Oleh karena itu, pihaknya segera melakukan mitigasi bencana.
“Potensi bencana memang ada seperti banjir, longsor maupun air meluap dari selokan yang menyebabkan banjir,” tambahnya.