“Jadi yang kesini kayanya yang memang betul-betul mau main ke Teras Cihampelas. Yang sekedar lewat kayanya kurang tertarik karena akses nya sedikit,” tambahnya.
Senada dengan Nur, salah satu pedagang di kawasan Cihampelas, Gunawan (31) menuturkan, permasalahan akses dan parkir ini menjadi problematika yang tak kunjung diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Sehingga, mayoritas wisatawan berbelanja banyak berkutat di areal bawah.
“Jadi bus-bus ini banyak yang parkir di bawah Teras Cihampelas, sedangkan untuk akses keatas hanya beberapa saja. Jadinya banyak wisatawan yang memilih jalan-jalan atau belanja di kawasan bawah,” ucapnya.
Sebagai pedagang tas asli buatan rumahan, hal tersebut menjadi faktor pendorong bagi dirinya guna berpindah berjualan di area bawah. Kendati demikian, Gunawan memastikan, apabila pemerintah mampu mengatasi segenap permasalahan yang ada di kawasan tersebut, ia siap untuk kembali pindah berjualan di area atas.
“Pikiran orang jualan kaya kita-kita ini kan pasti mikirin bagaimana caranya agar barang yang kita jual laku. Diatas untuk jual satu barang aja susah, sepi. Dibawah bisa 3-5, itu kan lumayan. Jadi ya mau gak mau saya milih pindah dulu ke bawah,” bebernya
“Cuman kalau pemerintah berkomitmen nyelesaiin segala permasalahan yang ada, saya mah siap kembali lagi ke atas,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Pemkot Bandung bisa kembali menggeliatkan ekonomi para pelaku usaha yang berada di kawasan Teras Cihampelas. Promosi lewat kegiatan acara diakuinya mampu menyedot antusiasme publik untuk berkunjung ke tempat tersebut. (Dam)