JABAR EKSPRES – Viralnya link video guru dan murid di Gorontalo terunkap dari kronologi dari Korban yang Merasa Diperhatikan Seperti Seorang Anak Oleh Pelaku
Perilaku menyimpang oknum guru di Gorontalo akhirnya terungkap setelah beredarnya video syur. Berdasarkan keterangan Brigadir Jabal Nur dari Unit PPA Polres Gorontalo, tindakan asusila tersebut telah dilakukan secara berulang sejak tahun 2022.
Pihak keluarga korban yang merasa terpukul telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Saat ini, Polres Gorontalo tengah mendalami kasus tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Baca Juga: Pasya Pratiwi Toiti, Siswi Berprestasi yang menjadi Ketua OSIS MAN 1 Kabupaten Gorontalo
“Pelaku mengakui telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap siswinya sejak September 2022. Tindakannya semakin intens dan ekstrem sepanjang tahun 2023, bahkan berlanjut hingga Januari 2024. Kejadian terakhir terjadi di ruangan pelaku.”
Diketahui bahwa korban mendapatkan perhatian lebih dari pelaku pasca kejadian viral. ‘Akhirnya saya merasa diperhatikan seperti seorang anak,’ ujarnya.”
Kasus yang melibatkan guru dan siswa di Kabupaten Gorontalo ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih peduli pada perlindungan anak. “Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi”ujar Jabal Nur.
Baca Juga: Durasi Link Full Video Syur Guru dan Murid Gorontalo Ternyata 7 Menit 34 Detik
Asri Nadjmudin, salah satu aktivis setempat, menyoroti dampak psikologis yang sangat buruk bagi korban. “Ini bukan hanya soal video, tapi tentang masa depan anak yang hancur,” tegas Asri. Ia mendesak pihak berwenang untuk bertindak tegas dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban.”
“Keputusan mengeluarkan siswa bukanlah solusi yang bijaksana,” tegasnya. ”
Justru tindakan ini akan semakin membebani psikologis anak, apalagi mengingat pelaku lainnya adalah seorang guru yang seharusnya menjadi panutan. Sekolah perlu mempertimbangkan nama baik siswa dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri.”
Salah satu cara terbaik melindungi anak dari kekerasan seksual adalah dengan membangun komunikasi yang terbuka dan saling percaya. Ajar anakmu untuk berani mengatakan ‘tidak’ jika ada orang yang membuatnya merasa tidak nyaman.