Jujutsu Kaisen Chapter 271: Detik-Detik Menjelang Akhir Cerita

Jujutsu Kaisen Chapter 271: Detik-Detik Menjelang Akhir Cerita
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan ulasan yang perlu kamu ketahui menjelang alur cerita Jujutsu Kaisen Chapter 271.

Penggemar Jujutsu Kaisen kini berada di ambang akhir dari perjalanan panjang manga yang begitu dicintai ini. Setelah bertahun-tahun mengikuti petualangan Yuji Itadori dan kawan-kawan, bab 271 memperlihatkan titik akhir dari Shinjuku Showdonn Arc, salah satu arc terbesar dalam seri ini.

Meski banyak momen epik yang terjadi, terutama dalam pertarungan melawan Sukuna, sang antagonis utama, tidak semua penggemar merasa puas. Banyak kritik muncul, mulai dari jalan cerita yang terasa repetitif hingga perkembangan karakter yang dirasa terlalu dipaksakan.

Baca Juga:Peran Fiskal Adaptif APBN Menjaga Kestabilan Ekonomi di Jawa BaratPenggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu Dilakukan untuk Tegakkan Moralitas Serta Etika di Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dalam Shinjuku Showdonn Arc, momen paling ditunggu-tunggu adalah pertarungan antara dua kekuatan terbesar di dunia Jujutsu Kaisen, yaitu Gojo Satoru dan Sukuna, sang Raja Kutukan. Pertarungan ini digadang-gadang sebagai puncak dari segala yang dibangun sejak awal cerita. Dalam bab-bab awal arc ini, penggemar disuguhi aksi yang luar biasa ketika Gojo dan Sukuna saling bertukar serangan. Namun, setelah kematian Gojo, penggemar mulai merasa kehilangan arah.

Pertarungan Gojo melawan Sukuna memang penuh kejutan, dengan kedua karakter saling mendominasi pada momen-momen tertentu. Namun, setelah Gojo kalah, serangan besar-besaran terhadap Sukuna mulai terasa kehilangan daya tariknya.

Di sinilah masalah mulai muncul. Para penggemar mengharapkan sesuatu yang lebih setelah momen klimaks ini, namun yang didapat hanyalah pola pertarungan yang terasa berulang-ulang.

Serangan Terhadap Sukuna: Mengulang-ulang Pola yang Sama

Setelah kematian Gojo, serangan besar-besaran terhadap Sukuna dipimpin oleh Yuji, Higuruma, dan Hakari. Namun, harapan penggemar untuk melihat aksi-aksi menarik dari para karakter ini kandas, karena sebagian besar pertarungan diselesaikan secara off-screen. Banyak penggemar yang kecewa karena pertempuran yang seharusnya mendebarkan ini tidak diperlihatkan dengan detail.

Lebih parahnya lagi, serangan terhadap Sukuna ini mulai terasa repetitif. Karakter-karakter kuat seperti Yuta, Maki, dan lainnya datang satu per satu, hanya untuk jatuh di tangan Sukuna. Pola ini terus berulang, membuat penggemar merasa jenuh. Bahkan momen ketika karakter baru masuk ke medan pertempuran pun sudah tidak lagi membangkitkan antusiasme.

0 Komentar