JABAR EKSPRES – Pasca peristiwa gempa kekuatan 5.0 Magnitude di Kabupaten Bandung dan Garut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengaku akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat.
Edukasi ini, menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin penting dilakukan agar masyarakat bisa terhindar dan meminimalisir terjadinya dampak yang diakibatkan oleh bencana alam khususnya gempa bumi.
“Kita tahu bahwa Jabar ini rawan bencana, dan di tahun lalu ada 750 (kejadian) bencana tidak hanya gempa bumi, tapi tanah bergerak, banjir, dan lain sebagainya,” ucapnya Sabtu (21/9)
Dalam upaya edukasinya, Pemprov Jabar akan semakin gencar memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ancaman bencana alam. Tidak hanya ke masyarakat, namun akan dilakukan kepada siswa-siswi.
“Sosialisasi mitigasi kepada masyarakat ini penting, karena saya yakin didalam ruangan kalau ada bencana pasti kabur semua. Kami akan lebih gencar lagi ke desa-desa termasuk ke sekolah-sekolah,” ungkapnya
Bey mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah (Pemda) agar selalu memiliki peralatan mitigasi.
“Tenda-tenda saya pikir itu harus punya juga disetiap kecamatan karena kan kita rawan gempa. Jadi jangan, kita berpikir pada saat gempa (bencana) “kumaha engke”, tapi harusnya bagaimana kalau nanti,” pungkasnya
Untuk diketahui, berdasarkan update laporan terakhir yang diterima per 20 September 2024, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) mencatat untuk rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada Rabu (18/9) kemarin di Kabupaten Bandung dan Garut sebanyak 4.675
Dari jumlah teresebut, untuk rusak berat berjumlah 276, rusak sedang sebanyak 903, dan rusak ringan berkisar 3.046. Sementara untuk beberapa bangunan lainya, fasilitas kesehatan sebanyak 9, pendidikan 85, ibadah 118, dan beberapa fasilitas umum lainnya berjumlah 21.
(San).
.