Kronologi Aksi Premanisme di Rancaekek Bandung, Pelaku Minta Uang dan Pukul Korban Pakai Batu

JABAR EKSPRES – Viral aksi premanisme sekaligus tindak kekerasan kepada pemilik rumah makan di wilayah Warung Cina, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Keluarga korban alias sang anak dari pemilik rumah makan, Dini Andryan Putri (22) mengatakan, peristiwa berawal ketika para pelaku datang dengan maksud untuk meminta sejumlah uang.

“Iya awalnya dia minta uang ke ayah saya. Di situ ayah saya bilang, kalau dagangan lagi sepi pembeli,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (19/9).

Diketahui, aksi premanisme sekaligus tindak kekerasan, yang dilakukan pelaku kepada pemilik rumah makan di kawasan Warung Cina itu, terjadi sekira pukul 18.30 WIB pada Rabu, 18 September 2024.

Dini menjelaskan, ketika sang ayah tidak memberikan uang, pelaku justru memberontak dan membuat kegaduhan di rumah makan tersebut.

BACA JUGA: Begini Kondisi Terbaru Korban Pencongkelan Mata di Acara Vespa Bogor, Polisi Buru Pelaku

Bahkan aksi premanisme itu membuat pemilik rumah makan terluka, akibat mendapatkan tindak kekerasan oleh pelaku.

“Sudah dibilangin dagangan lagi sepi, nah di sana dia (pelaku) bukan pergi malah memberontak, awalnya masih bisa dilerai,” jelasnya.

Mengetahui para pelaku aksi premanisme tersebut berbuat tindak kekerasan kepada ayahnya, Dini dengan sigap merekam video untuk dijadikan alat bukti.

Aksi premanisme yang terjadi dan berhasil direkam oleh korban, cukup menghebohkan warganet, sebab video berdurasi sekira 10 detik itu viral di sosial media (Sosmed).

Dalam tayangan video yang direkam korban, terlihat tiga orang yang diduga pengemudi ojeg pangkalan tengah berteriak dan marah-marah.

BACA JUGA: Ngeri Banget! Viral di Media Sosial Pria di Bogor Dianiaya hingga Dicongkel Matanya, Diduga Karena Wanita?

Kemudian rekaman video berlanjut menayangkan korban seorang pemilik rumah makan, dengan kondisi sudah terluka di bagian kepala hingga darah bercucuran.

Dalam video aksi premanisme tersebut, menarasikan bahwa ketiga orang yang diduga pengemudi ojeg pangkalan, melakukan pemalakan kepada korban alias pemilik rumah makan.

Pemalakan yang dilakukan dinilai memaksa dan korban pun melakukan penolakan. Karena tidak terima sikap dari pemilik rumah makan, ketiga orang yang diduga pengemudi ojeg pangkalan itu, langsung melancarkan kekerasan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan