Hoaks Anak SD di Rancaekek Bandung Dikabarkan Meninggal Akibat Gempa Bumi, Kapolsek Jelaskan Faktanya

JABAR EKSPRES – Kabar duka usai peristiwa gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat sekira pukul 9.41 WIB pada Rabu, 18 September 2024.

Dikabarkan seorang siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kencana 1 berinisial NMS (11), berlokasi di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung diduga menjadi korban dan meninggal dunia, akibat gempa bumi yang berlangsung pagi tadi.

Kabar meninggalnya NMS bahkan ramai jadi perbincangan warga di sosial media, khususnya di sejumlah grup pada platform Whatsapp.

NMS dikabarkan meninggal dunia karena terjatuh, saat berlarian bersama teman sekolahnya yang hendak menyelamatkan diri ketika gempa bumi berlangsung.

BACA JUGA:Usai Gempa, Ratusan Pengungsi di Kabupaten Bandung Butuh Penghangat dan Perlengkapan Bayi

Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, faktanya sang anak yang dikabarkan menjadi korban jiwa akibat gempa bumi itu, ternyata meninggal dunia karena sakit sesak nafas.

Kapolsek Rancaekek, Kompol Deny Sunjaya membenarkan, meninggal dunianya NMS bukan karena terjatuh saat hendak menyelamatkan diri ketika gempa bumi berlangsung.

“Iya jadi meninggal dunia bukan karena gempa bumi. Dia memang mempunyai riwayat sakit sesak nafas. Sudah diklarifikasi dari pihak sekolah juga,” katanya saat dikonfirmasi.

Deny menjelaskan, sang anak sedang beraktivitas di jam istirahat sekolah pada pukul 9.30 WIB. Kemudian pada pukul 9.41 WIB, gempa bumi mengguncang Kabupaten Bandung dengan kekuatan 4,9 magnitudo.

BACA JUGA:24 Kali Terjadi Gempa Susulan, Pemkab Bandung Rencanakan Status Tanggap Darurat

“Anak-anak tersebut sempat panik dan berlarian. Namun keadaan tersebut tak berselang lama hingga semuanya stabil kembali,” jelasnya.

Deny menerangkan, ketika gempa bumi berlangsung, meski dalam keadaan panik, anak-anak SD termasuk NMS berhasil keluar ruangan belajar, tepatnya berkumpul di lapangan sekolah dengan tertib.

“Setelah gempa bumi selesai anak-anak sekolah tersebut kembali beraktivitas. Namun setelah itu, anak inisial NMS tiba-tiba berdiam diri di depan ruang guru,” terangnya.

Deny memaparkan, ketika NMS terdiam di depan ruang guru, posisi sang anak sedang memegang makanan bakso cilok dan kemudian tiba-tiba jatuh tersungkur ke depan.

BACA JUGA:Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Keselamatan Warga yang Utama

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan