JABAR EKSPRES – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi gempa di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (19/9).
Dalam kunjungannya, BNPB memastikan segera memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa bumi tersebut.
“Pemerintah berencana akan memberikan bantuan dengan berbagai kategori, dimulai dari rusak berat Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta,” ujarnya saat ditemui.
Menurutnya, meski masih dalam status tanggap darurat, pihaknya meminta TNI dan Polri membentuk satuan tim untuk membersihkan puing-puing material bangunan yang rusak akibat gempa agar dapat segera dilakukan perbaikan rumah warga.
“Setelah bersih (puing-puing), rumah yang rusak berat dibangun kembali. Nantinya rumah yang mengalami kerusakan berat dan harus mengungsi lama akan diberikan dana tunggu harian,” jelasnya.
BACA JUGA: Jadwal dan Informasi Resmi Terbaru Pencairan Bansos BPNT September 2024
Ia menambahkan, untuk dana tunggu harian nantinya per Kepala Keluarga (KK) akan diberikan Rp500 ribu dikalikan enam.
Tak hanya itu, BNPB juga memberi dukungan dana siap pakai (DSP) senilai Rp300 juta guna percepatan penanganan bencana gempa bumi.
“Untuk tahap awal ini sebesar Rp300 juta untuk digunakan selama masa tanggap darurat. Tentu saja kalau ada kekurangan nanti akan ditambah,” ungkapnya.
Bahkan pihaknya juga memastikan semua kebutuhan masyarakat terdampak sudah terpenuhi, mulai dari dapur umum, tenda pengungsi, sembako, hygiene kit, matras, selimut, terpal, velbed, light tower, makanan siap saji, air mineral, popok bayi, pembalut wanita, biskuit bayi dan balita.
“Kami berikan karena Pak Bupati Kabupaten Bandung langsung menetapkan tanggap darurat. Sehingga pemerintah pusat melalui BNPB juga turun, langsung memberikan bantuan kepada masyarakat,” kata dia.
BACA JUGA: Teori Baru Drakor Love Next Door, Bukti-Bukti Mama Seung Hyo Diduga Kena Alzheimer
Menurutnya, gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung yang terjadi pada Rabu 18 September 2024, diakibatkan oleh sesar yang belum terpetakan. Dengan titik gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan hingga Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 08.00 WIB sebanyak 3.283 rumah rusak, terdiri dari 532 rumah rusak berat, 475 rumah rusak sedang, dan 1.013 rumah rusak ringan dan 1.263 terdampak rusak. Sedangkan untuk korban mengalami luka-luka sebanyak 81 orang.