JABAR EKSPRES – Kertasari menjadi salah satu kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi di Kabupaten Bandung dengan Magnitudo 5.0 pada Rabu (18/9) sekitar pukul 09.41 WIB.
Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat beberapa rumah warga porak poranda dihantam gempa hingga berhamburan di tengah jalan.
Bahkan di sepanjang Jalan Raya Kertasari, Genting, plafon, bahkan bagian depan bangunan terlihat rusak.
Tak hanya itu, tiang listrik yang berada di pinggir jalan sebagian besar ambruk tertimpa pepohonan.
Infrastruktur pemerintah seperti kantor Kecamatan Kertasari, kantor KUA, Puskesmas serta satu bangunan sekolah SD ikut terdampak.
BACA JUGA: Jadwal dan Cara Pengajuan Sanggah CPNS 2024 bagi Pelamar TMS Seleksi Administrasi
Beberapa warga pun masih panik, lantaran khawatir adanya gempa susulan sehingga terlihat mereka membangun tenda di lapangan sepakbola depan kantor Kecamatan.Terdapat 6 tenda yang dibuat secara mandiri oleh warga, menggunakan kayu, sarung dan terpal.
Ilyas Firmansyah (30) warga Desa Cibeureum mengatakan, jika gempa tersebut terjadi selama 4 detik.
“Gempanya emang 4 detik, cuman cukup besar,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Dirinya menjelaskan, sempat menyaksikan langsung bagaimana beberapa rumah warga tiba-tiba ambruk.
“Saya lihat depan mata rumah tetangga ambruk, ada jeritan, saya lagi ada di dalam rumah juga langsung keluar,” katanya.
BACA JUGA: Ambisi Persib Raih Hasil Positif Kontra Port FC di ACL 2
Ilyas baru menyadari adanya gempa ketika barang-barang di rumahnya tiba-tiba bergoyang. Dirinya pun langsung pergi keluar rumah untuk menyelamatkan dirinya.
“Pokoknya saya langsung ke luar aja, nyelamatin, di rumah kebetulan cuma saya doang,” ujarnya.
Senada dengan Ilyas, Nandar Rahman (33) mengatakan jika saat terjadi gempa dirinya sedang tidur bersama anaknya.
“Saya lagi tidur sama anak, terus ada guncangan makin membesar, saya itu langsung lari bawa anak. Pas udah di luar kerasa bangunan rumahnya sebagian temboknya ngelupasin,” kata dia.
Nandar mengaku rumahnya mengalami kerusakan di bagian ruang tamu.
“Sisa retak retak di bagian atap dan dinging, sementara saya masih menunggu keluarga yang lain untuk mastikan saya mau di tenda atau enggak,” kata dia.