Bukannya Kapok, Korban XFA AI Malah Cari Aplikasi Ponzi Lain Untuk Kembalikan Modal

JABAR EKSPRES – Anggota Aplikasi penghasil uang XFA AI yang ternyata Scam, sepertinya tidak pernah kapok walau telah menjadi korban penipuan.

pasalnya dibanyak grup obrolan, masih anyak yang mencari aplikasi lain untuk dimainkan dengan dalih untuk mencari keuntungan sebagai ganti modal yang hilang di aplikasi XFA AI.

Hal ini sangat disayangkan, karena aplikasi-aplikasi yang direkomendasikan di dalam grup tersebut masih juga aplikasi ponzi yang tidak jelas legalitas dan keamanannya.

Bahkan banyak aplikasi yang baru rilis dan sama sekali tidak diketahui market plannya. Namun saat melihat skema keuntungannya yang besar, mereka langsung meminta link pendaftarannya untuk mencoba peruntungan di aplikasi tersebut.

Baca juga : Beredar Pengumuman dari Manajemen XFA AI yang Akan Mengembalikan Modal Seluruh Member, AWAS PENIPUAN

Hal ini seperti menjadi dejavu, dimana setiap kali ada aplikasi dengan pengikut besar yang scam maka akan langsung bermunculan aplikasi-aplikasi baru yang mengaku sebagai penggantinya, padahal cara kerja dan sistemnya berbeda.

Dan yang lebih mengerikan, beberapa aplikasi baru ini justru tidak memiliki umur panjang, bisa sewakt-waktu runtuh dan meninggalkan anggotanya.

Namun apakah benar dengan bergabung pada aplikasi lain bisa mengembalikan mdoal yang sudah hilang?

Ternyata hal tersebut tidak bisa dijadikan jaminan, karena aplikasi ponzi tidak pernah bisa dipegang janjinya. Meski mengaku sudah tahu pola dan cara bermain ponz, namun bandar ponzi juga tidak pernah memberikan peluang kepada membernya untuk untung besar.

Baca juga : Korban Aplikasi XFA AI Mulai Ungkap Identitas Manager, Leader dan Para Admin di Media Sosial

Meski diakui sebagai karyawan dan menjanjikan bonus, hadiah juga gaji mingguan bahkan harian yang besar, namun sejatinya, aplikasi hanya menginginkan deposit dari anggotanya yang terus mengalir untuk memperkaya para bandar.

Karenanya, jangan mau diperbudak oleh aplikasi-palikasi ponzi yang dioperasikan dari Kamboja dengan tujuan mengeruk uang rakyat Indonesia.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan