Kebermanfaatan jadi Alasan Adhitia Maju Pilkada Kota Cimahi, Ini Gagasannya

JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Bakal Calon (Bacalon) Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira mengaku tidak masalah dapat nomor berapapun dalam pengundian nomor urut Pilkada nanti. Hal itu diungkapkan saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Selasa (17/9.

Adhitia menguraikan, baginya nomor urut dalam pilkada tidak terlalu menjadi persoalan. “Semua angka banggu di mata Allah juga di mata masyarakat. Buat saya nomor berapa aja gak masalah. Yang penting mesin politik bekerja. Saya sebagai paslon juga bekerja,” tuturnya.

Pria yang pernah jadi Sespri Wali Kota Bandung Dada Rosada itu melanjutkan, dalam perebutan kursi di Pilkada Cimahi itu pihaknya juga mengakui kekuatan masing – masing kandidat. “Sama – sama kuat, karena mempunyai segmen masing – masing,” jelasnya.

Pengusaha muda yang menjabat direktur utama berbagai perusahaan itu melanjutkan, dirinya juga telah menyiapkan berbagai gebrakan untuk pembangunan Kota Cimahi jika nanti bisa memenangkan pilkada. Salah satu fokusnya adalah penguatan UMKM dan ekonomi kreatif. “Saya kan anak muda, latar belakang saya juga pengusaha. Jadi hal tersebut yang jadi salah satu fokus,” cetusnya.

*Kebermanfaatan Jadi Alasan Terjun ke Politik Praktis*

Pasangan dari Ngatiyana itu melanjutkan, ada sejumlah alasan dirinya sampai terjun ke politik praktis atau ikut perebutan kursi Pilkada Cimahi. Baginya jabatan politik dalam hal ini wali kota ataupun wakil wali kota memiliki posisi strategis. Posisi yang dimaksud dalam hal memberikan kebermanfaatan terhadap orang banyak.

Hal itu tentu berbeda saat menjadi seorang pengusaha. “Kekuasaan jadi hal menarik dalam memberikan kebermanfaatan. Karena pemerintah dibekali anggaran dan instrumen lainnya,” cetusnya.

Alasan lainnya, ia merasa prihatin dengan kondisi Kota Cimahi saat ini. Menurutnya kota itu belum ada perkembangan yang signifikan. “Kota Cimahi ya gini – gini aja,” singgungnya.

Adhitia melanjutkan, salah satu keprihatinan lain terhadap Kota Cimahi adalah krisis identitas. Dalam beberapa kali blusukan dan pengamatannya, ia sering menjumpai justru banyak warga Cimahi yang keluar kota untuk mengakses hiburan atau sekedar nongkrong. “Sederhananya bioskop, orang harus keluar kota dulu,” cetusnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan