Lorong depan ruang belajar yang rusak pun, tampak langit-langitnya berbolong, rusak akibat hantaman badai hujan disertai angin kencang beberapa waktu lalu.
Sejumlah anak-anak selepas jam pelajaran terlihat masih bermain dan berlarian di lapangan SDN Cilaku. Mereka ceria seakan tak mempermasalahkan, atau karena belum paham bahwa bangunan sekolahan kondisinya memprihatinkan.
Kondisi infrastruktur pendidikan di daerah pemilihannya, terutama sekolah-sekolah yang rusak, menjadi salah satu perhatian utama legislator dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (P3) tersebut.
Elah menerangkan, fasilitas pendidikan menjadi faktor penting bagi para peserta didik, guna memberikan kenyamanan serta keamanan dalam proses KBM.
“Pendidikan adalah kunci masa depan anak-anak kita. Ketika infrastruktur sekolah rusak, proses belajar mengajar menjadi terganggu. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” terangnya.
Selain pendidikan, Elah juga menegaskan, komitmennya untuk memperjuangkan berbagai aspirasi masyarakat lain baik dari laporan maupun yang ditemuinya selama turun ke lapangan.
Infrastruktur umum, layanan kesehatan, fasilitas pendidikan hingga kesejahteraan masyarakat juga menjadi fokus utamanya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sumedang.
“Saya akan berjuang untuk apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di dapil 5 ini. Sekolah yang rusak ini hanyalah salah satu contoh dari banyaknya persoalan yang harus segera ditangani,” tegasnya.
“Saya ingin masyarakat tahu bahwa saya akan terus turun ke lapangan, mendengar, dan memperjuangkan apa yang mereka harapkan,” pungkas Elah. (Bas)